=Hamimeha

Bijak Konsumsi Keju Sukseskan Kampanye #KejuAsliCheck

4 komentar
Konten [Tampil]

Bijak konsumsi keju sukseskan kampanye #kejuaslichek

Bijak konsumsi keju sukeskan kampanye #KejuAsliCheck adalah ulasan dariku yang awalnya paling anti keju jadi penikmat keju. Kok bisa?

Yup!

Bisa dibilang ini cerita dari kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah. Masa itu, keju adalah makanan yang nyaris tak pernah ada dalam menu kami. Selain harga yang tak cukup terjangkau, kami juga minim edukasi tentang produk olahan susu ini.

Keju, bagi kami adalah makanan asing. Bisa dibilang menu mewah yang hanya bisa kami saksikan di iklan atau sinetron di TV. Namun dewasa ini rupanya banyak menu yang menggunakan toping keju.

Eits, bagaimana dengan kami? Apakah kami langsung suka dengan produk olahan susu yang memiliki cita rasa gurih ini?

Ehemm, gimana ya? Kami memang warga pulau garam suka asin tapi untuk keju? Oke cuss baca di ceritaku di bawah ya!

Sekilas produk olahan susu


Yup!

Adakah yang belum tahu jika susu bisa diolah menjadi menu lain. Bahkan menunya jauh lebih di sukai daripada susu yang disajikan secara original.

Nah, apa saja produk olahan susu itu?

Ada susu fermentasi yang diolah kembali menjadi yogurt dan minuman fermentasi lainnya. Ada pula mentega yang merupakan salah satu jenis produk olahan susu yang paling berlemak.

Selain susu fermentasi dan mentega ada pula krim. Produk olahan susu yang satu ini mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Bentuknya bisa brupa krim kocok, krim asam, atau krim fermentasi.

Sebenarnya ada pula whey dan kasein namun tidak familiar di kalangan masyarakat.

Nah, yang sering kali kita dengar adalah keju. Keju merupakan produk olahan susu yang dihasilkan melalui pemisahan antara protein susu (kasein) dengan whey atau cairannya. Dalam produksinya, keju terbuat dari empat bahan dasar, yaitu susu, garam, probiotik, dan enzim bernama rennet.

Tentang konsumsi keju


Ada berbagai macam jenis keju. Namun keju yang paling banyak digunakan adalah keju cheddar. Salah satu jenis keju asal Inggris ini adalah keju paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.

Keju cheddar rasanya lezat dengan aroma tidak terlalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja. Sajian casseroles, soup, isi sandwich dan salad terasalebih lezat dengan penambahan keju ini. Cheddar mengandung lemak 48% dengan masapemeraman 9-24 bulan.

Yup!

Inilah keju yang cocok di lidah ndesoku. Sejak pindah sebagai warga ibu kota propinsi Jawa Timur. Aku banyak berkenalan dengan makanan asing. Ditambah lagi, maraknya menu-menu western atau luar negeri lainnya di sajikan dengan toping keju sebagai pilihan.

Awalnya aku ragu karena dalam persepsiku keju itu kan dari susu maka aroma amis itu membuat alam bawah sadarku menolaknya. Namun ternyata, keju cheddar mematahkan persepsi tersebut.

Dan kini aku mulai menyukai keju meski aku masih membatasi dalam mengkonsumsinya. Kenapa demikian? Ya karena masih belum terbiasa.

Namun berbeda dengan anak-anakku. Kami sudah memperkenalkan makanan dengan bahan keju kepada anak-anak sejak dini. Hal ini dikarenakan manfaat keju yang baik untuk kesehatan anak-anak.

Nah, meskipun keju memiliki manfaat yang baik tetap harus dikonsumsi sesuai kebutuhan. Ditambah lagi harus bijak saat memilih keju yang tepat untuk dikonsumsi untuk keluarga apalagi anak-anak.

Bijak Konsumsi Keju Sukseskan Kampanye #KejuAsliCheck

Sukseskan kampanye #kejuaslicheck
Yup!

Aku jadi menyadari satu hal sejak menjadi orang tua yakni edukasi. Minimnya edukasi tentang menu makanan yang aku konsumsi di masa kecil membuatku memiliki persepsi negatif pada makanan tertentu.

Namun, aku bersyukur lahir sebagai orang tua milenial. Di era digital seperti sekarang aku bisa mendapat banyak informasti terkait banyak hal salah satu tentang pentingnya membaca label pada kemasan.
Dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengetahui keju cheddar dengan bahan baku yang tepat dan berkualitas yakni: Pertama, baca labeh ingredientnya dan pastikan bahwa keju pada urutan pertama komposisi (bukan air atau tepung). Kedua, memiliki klaim nutrisi pada kemasan.
Pentingnya kita membangun kesadaran untuk terus membuka wawasan tentang kandungan gizi akan suatu bahan makanan adalah upaya kita lebih hati-hati. Khususnya untuk konsumsi keluarga kita.

Jangan tergiur harga murah dapat banyak tapi secara kandungan tak mencukupi kebutuhan nutrisi kita. Nah kan, jangan ya! Yuks bijak dalam mengkonsumsi keju mulai dari melihat kandungannya. Mari kita semarakkannya kampanye #kenjuaslicheck sebagai peran kecil dukung menu sehat untuk keluarga.

Selain memastikan kualitas dari keju cheddar yang kita konsumsi maka penting juga membatasi konsumsinya agar tidak berlebihan.

KRAFT, keju cheddar pilihan keluargaku

Yes, dari tadi aku menyebutkan untuk terus membangun kesadaran #kejuaaslichek. Nah sobat Hamim, untuk keluarga kami selama ini sudah mempercayakan pilihan pada keju cheddar dari KRAFT.

Kenapa KRAFT? Yup, ada lima alasan yang membuat kami akhirnya menjatuhkan pilihan keju cheddar kraft mengisi kulkas kami.

Pertama, jelas karena keju cheddar dari KRAFT telah memenuhi semua kriteria sesuai kampanye #KejuAsliCheck, yaitu berbahan utama Keju Asli New Zealand pada urutan pertama, serta dilengkapi nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, protein dan Vitamin D.

Pasalnya, mngkonsumsi keju cheddar KRAFT secara rutin bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, karena mempunyai kandungan yang dapat memenuhi 30 persen kebutuhan kalsium harian, sumber vitamin D dan protein yang merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Wow, aku merasa menjatuhkan pilihan keju cheddar KRAFT adalah langkah bijakku mengkonsumi keju.

Kedua, berbagai keunggulan yang dimiliki oleh keju cheddar KRAFT ini juga dapat dilihat langsung pada kemasan, sehingga akan memudahkan para ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga.

Nah termasuk adanya program Kampanye bertajuk #KejuAsliCheck ini merupakan inisiatif dari KRAFT guna membantu para Ibu dalam memilih keju cheddar dengan komposisi bahan baku yang tepat dan berkualitas, sejalan dengan anjuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk melihat label pangan pada kemasan sebelum membeli.

Ih demen banget dengan instansi apapun yang memberi sisi edukasi seperti KRAFT ini.

Ketiga, keju cheddar KRAFT juga memiliki rasa lezat dengan gurih keju yang khas, serta tanpa perisa tambahan. Yes, sebagaimana aku sampaikan di awal kan bahwa aku tak suka keju karena persepsi amis dalam pikiranku.

Tak hanya itu  tapi juga bisa digunakan untuk berbagai macam olahan menu masakan. Jadi sangat efektif untuk aksi GTM balitaku. 

Keempat, harga terjangkau.

Nah, aku tipe ibu rumah tangga yang cukup menerapkan prinsip ekonomi. Menurutku, keju cheddar dari KRAFT dengan kandungan dan manfaatnya bandrol harganya sangat terjangkau. Jadi, hal ini cukup jadi pertimbangan kuat untuk menghadirkan keju cheddar KRAFT d rumah.

Kelima, mudah ditemukan. Faktor lain atas kenyamananku menjadikan keju cheddar KRAFT pilihan adalah kemudahan dalam mendapatkannya. Selama ini, KRAFT banyak dijual di minimarket hingga topserba yang ada di sekitar rumahku. Tentu ini masuk dalam pertimbangan memilih KRAFT cheddar.


Nah, jelas sekali ya kenapa akhirnya aku memahami bahwa pentingnya sebuah edukasi dan penyebaran informasi secara luas ini. Sebab melalui kampanye #kejuaslicheck ini salah satunya membuat kita jadi lebih aware atas apa yang kita konsumsi. Khususnya untuk keluarga dan buah hati kita.


Tak hanya aku sih, ternyata program kampanye #kejuaslicheck ini juga mendapat presiasi serta dukungan dari Badan POM lho Sobat Hamim.

Apresiasi dari BPOM untuk program kejuaslicheck dari KRAFT

Dra. Indriemayatie Asri Gani,Apt selaku Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Konsumen Badan POM menjelaskan bahwa Badan POM sangat mengapresiasi kepada setiap pelaku usaha ataupun kepada masyarakat yang secara sukarela melakukan inisiatif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pangan olahan termasuk khususnya untuk mengecek label pangan.

Yuks, mulai bijak konsumsi keju mulai dari diri kita sendiri dulu lalu sebarkan ke yang lain!
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

4 komentar

  1. Memang perlu bijak dan perlu banget tahu keaslian keju. Thank you mb dengan kampanye ini jadi lebih tahu tentang keju

    BalasHapus
  2. Keju memang andalan kita semua ya... Selain padat nutrisi, rasa keju yang gurih bisa diterima oleh segala umur...

    BalasHapus
  3. Dengan adanya kampane dari Kraft Cheddar ini , membuatku semakin teredukasi dalam memilih keju. Alhamdulillah ketemu tulisan mbak Hamim semakin memberi pencerahan.

    BalasHapus
  4. Aku juga baru konsumsi keju kayanya jaman dah kerja deh. Sebelumnya cuma tau tau aja tp nggak paham merk lah. Paling bikin kue pesenan orang aja, nah ibuku pakenya Kraft ini. Jd tau deh keju cheddarnya. Enak ternyata, yg plg approved di anak2ku. Apalagi cucok bgt kampanye nya. Makin yalin deh ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular