=Hamimeha

Bergerak Bersama Ibu Penggerak Sidina Community, Berdaya dan Memberdayakan!

Posting Komentar
Konten [Tampil]
ibu penggerak bersama sidina community
"Aku ngapain ya setelah resign nanti?”
“Aku balik aktif di sini ya, aku mau les itu ya”

Begitulah curhatku pada doi saat memutuskan resign dari kerjaan.

Alhamdulillah, doi support 1000%. “Lakukan yang bikin kamu happy dan berkembang,” katanya singkat tapi berasa membuka ribuan pintu yang siap aku masuki satu persatu.

Sejujurnya, aku sendiri pernah meragukan diri sendiri. Apakah hanya sebagai ibu rumah tangga akan membuatku akan terpenjara rutinitas emak-emak yang bisa jadi pemicu stress kedepannya. Ternyata tidak Sobat Hamim ^0^. Alhamdulillah, aku bisa tetap berdaya dan memberdayakan. Mau tau ceritanya agar peran sebagai ibu rumah tangga tetap asyik dan menyenangkan?

Memaknai Peran Perempuan Berstatus Ibu

Perlu Sobat Hamim ketahui bahwa kita akan menikmati setiap peran kita. Manakala kita bisa memberi makna yang baik terhadap peran tersebut. Pun saat Sobat Hamim sebagai working mom, fulltime mom, maupun freelance mom. Aku merasakan ketiganya dan menyadari satu hal bahwa setiap pilihan selalu ada tantangannya dan tidak benar-benar nyaman kecuali kita sendiri yang menciptakan rasa nyaman itu.

Iyup!

Sejatinya, saat kita merasa keluar dari zona nyaman. Kita ini sedang memperluas zona nyaman kita dimanapun berada. Pun saat memutuskan menikah maka kita sedang ingin memperluas zona nyaman kita dengan peran lain. Pun saat menjadi seorang ibu. Pertanyaannya, jika kamu masih mempertanyakan peran itu maka mungkin kita belum memberi makna pada peran yang sedang kita jalani itu.

Sobat Hamim, mari kita renungi bersama. Bagaimana kita memaknai peran perempuan saat menjadi ibu? Apakah sekadar untuk hamil, melahirkan, lalu membesarkan mereka begitu saja? Tentu tidak bukan?

Ibu adalah jantungnya sebuah rumah. Ibu seringkali memegang peran besar bahkan sejak berstatus sebagai seorang istri lalu menjadi ibu. Kamu adalah pusat rotasi dari pergerakan rumah. Suasana di rumah bisa jadi dipengaruhi bagaimana mood mu hari itu. Meskipun demikian, jangan jadikan itu beban melainkan jalanmu berdaya sebagai ibu.

Berdaya bukan berarti kamu harus bekerja atau mampu menghasilkan sendiri. Tidak sepenuhnya begitu ya Sobat Hamim. Berdaya adalah saat kamu bisa membuat keputusan atas pilihan hidupmu dan bagaimana menjalaninya. Termasuk saat kamu menjalankan peranmu sebagai ibu.
“Ibu yang percaya diri dan memiliki tujuan serta yakin akan nilai-nilai yang dianutnya akan membawa dampak jangka panjang bagi anak.” (Empowered Me, 2022)
Apakah masih bingung bagaimana bisa tetap berdaya? Yuks simak deh tips ala Hamimeha di bawah ini!

Tips Menjadi Ibu Berdaya Meski hanya dari Rumah

Berdaya itu tidak selalu merujuk pada kemampuan menghasilkan uang ya Sobat Hamim. Berdasarkan KBBI, berdaya adalah 1 kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak: 2 kekuatan; tenaga (yang menyebabkan sesuatu bergerak dan sebagainya); akal; ikhtiar; upaya:

Menyimak bagaimana arti kata daya di KBBI, inti dari perempuan berdaya adalah perempuan yang memiliki kesadaran diri, atas potensi dirinya, dan kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif, sehingga mampu menginspirasi, mendidik, dan memimpin, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Jadi, apakah bisa menjadi ibu rumah tangga tetap berdaya?
Jawabnya adalah BISA.

Nah berikut tiga tips ala Hamimeha untuk bisa berdaya meski hanya dari rumah.

Pertama, kenali dan pahami dirimu

Aku menyadari proses mengenali diri sendiri bukanlah hal yang mudah bahkan setelah kita telah menjadi orang dewasa. Meksipun demikian, teruslah berusaha untuk mengenali dirimu termasuk di saat kamu merasakan emosi beragam rupa.

Kita hidup sebagai makhluk sosial, diri kita akan dipengaruhi oleh bagaimana orang dan lingkungan sekitar kita. Meksipun demikian, dengan kita mengenali diri kita maka kita akan jauh lebih mudah memetakan core value dari hidup yang kita jalani.

Secara teknis mengenali diri kita adalah dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa kelebihan dan kekurangan kita?
Apa yang membuat kita bersemangat?
Apa yang membuat kita nyaman?
Apa yang kita harapkan dari proses berinteraksi dengan masyarakat?
Apa yang aku butuhkan dalam hidup?

Dan lain sebagainya. Yangmana pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa mempresentasikan diri kita, self awarness kita. Pemahaman kita tentang sifat, nilai-nilai, kebiasaan, emosional, dan kebutuhan kita.

Kita tidak bisa memahami orang lain jika memahami diri sendiri saja kita belum bisa. Bagaimana bisa memberi cinta untuk orang lain jika kita saja tidak bisa mencintai diri sendiri?

Kedua, senantiasa menjaga semangat belajar dan bertumbuh

Iyup. Berdaya itu bukan sekadar berfokus bagaimana kita menghasilkan sesuatu. Melainkan juga bagaimana kita mengisi kapasitas diri kita. Hakikatnya manusia adalah long life learner, pembelajar sepanjang hayat, belajar tidak berhenti saat sekolah formal selesai, melainkan merupakan proses berkelanjutan yang terjadi sepanjang hidup.

Maka, tips agar kita tidak kelelahan dalam mengupayakan menjadi ibu berdaya adalah tidak berhenti belajar, tumbuh dan berkembang. Langkah teknis yang bisa kita lakukan adalah membaca buku, ikut webinar atau seminar, dan lain sebagainya yang intinya upaya kita mengupgrade diri kita.

Ketiga, membangun support system

“Dua lidi lebih kuat dibanding satu lidi. Sepuluh lidi akan jauh lebih kuat.
Bayangkan jika puluhan lidi atau ratusan lidi dalam satu ikatan, akan luar biasa efek dan dampaknya.”


Ini poin penting ya Sobat Hamim, memiliki support system adalah upaya kita untuk mendukung maupun menjaga semangat kita untuk bisa tumbuh dan berkembang. Support system ini bisa jadi dari lingkungan keluarga seperti pasangan atau orang-orang terdekat kita.

Tips dari aku adalah bergabunglah dengan komunitas!
Aku merasakan sendiri banyak manfaat saat bergabung dengan komunitas diantaranya bisa meningkatkan wawasan dan memiliki circle yang sefrekuensi sehingga merasa memiliki dukungan. Jadi vibes positifnya lebih kerasa banget deh bisa berjuang bareng dengan pemahaman yang sama.

Nah, menyoal tentang komunitas ya Sobat Hamim. Aku mau spill komunitas apa yang saat ini sedang aku ikuti dan aku merasakan dampaknya tak hanya untukku melainkan juga orang di sekitarku. Yuks simak ya!

Bergerak Bersama Komunitas

Ibu memegang peran sentral dalam proses pengasuhan. Itulah kenapa ibu seringkali disebut dengan madrasah utama anak. Ibu adalah figur pertama yang berinteraksi intens dengan anak, ibu memiliki pengaruh besar dalam membentuk pola pikir, kebiasaan bahkan kharakter anak. Oleh karena itu, penting bagi seorang ibu untuk terus menjaga semangat belajarnya agar bisa menjadi ibu yang lebih baik baik untuk dirinya sendiri maupun ketika mendidik anak.

Bagiku, selain membaca buku. Aku merasakan seringkali mendapatkan banyak wawasan di komunitas. Karena di komunitas seringkali diadakan program-program untuk upgrade diri tidak hanya dari pemateri tapi ketika sharing bersama antar member. Nah, inilah manfaat saat bergabung dengan komunitas.

Menariknya, adanya komunitas ini tak hanya mendorongku untuk meningkatkan kapasitas bagiku melainkan juga mendorong untuk bisa berkontribusi dengan lingkungan sekitar. Semangat berbagi kebaikan bersama komunitas itu membuatku menjadi tak hanya berdaya melainkan juga berdaya.

Nah, apakah komunitas itu?
Yups, komunitas itu adalah Sidina Community.

tentang sidina community

Berdaya dan Memberdayakan Bersama Sidina Community


Perlu Sobat Hamim ketahui, Sidina Community telah berdiri sejak 2020. Selama lima tahun ini, member Sidina Community sudah mencapai ribuan dari seluruh daerah di Indonesia. Lalu, Sidina Community ini berfokus pada apa?

Sidina Community merupakan salah satu bagian dari Sidina Corporation atau PT Sidina Sejahtera Abadi. Sidina Community merupakan pusat belajar bagi para perempuan tentang pendidikan, parenting, bisnis dan pengembangan diri, dengan harapan setiap wanita menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berdaya.

Nah, dari tagline sehat, cerdas, berdaya saja Sobat Hamim bisa mendapatkan gambaran bagaimana goals dari komunitas ibu-ibu inikan? Menariknya, member komunitas ini berasal dari latar belakang yang variatif lho. Tidak hanya ibu rumah tangga saja bahkan tidak sedikit yang membernya adalah ibu pekerja namun memiliki semangat yang luarbiasa tinggi.

Sidina Community Sebagai Ruang Belajar dan Berdaya

Aku sendiri tergabung sebagai member Sidina Community sejak tahun 2023. Sebenarnya aku sudah mengenal Sidina Community di postingan instagram jauh sebelum itu. Jujurly, aku hanya sekadar tahu saja tapi aku notice jika komunitas ini sering membagikan konten positif. Ketertarikanku mulai muncul saat komunitas ini mensosialisasikan Kurikulum Merdeka dan Profil Pancasila. Aku mulai penasaran karena kedua topik tersebut sedang dibahas di ruang kelas perkuliahan.



Menghadiri Hari Guru Nasional 2024
Nah, itulah awalnya ketertarikanku. Lalu aku gabung ke whatsapp Group Sidina Jatim yang kemudian berlanjut mengikuti Pelatihan Ibu Penggerak Angkatan 13 pada bulan September 2023. Setelah pelatihan itu aku menyadari bahwa ada POV lain yang membuat aku semakin merasa terbuka wawasannya.

Aku bersyukur bisa tergabung dalam komunitas ini. Tak hanya menjadi member tapi aku juga berkesempatan menjadi narasumber untuk berbagi wawasan dan praktik baik yang aku lakukan dalam hal mendampingi anak. Kegiatan-kegiatan grup juga sangat bermanfaat. Tak hanya seputar pengasuhan tapi juga pengembangan diri kita sebagai perempuan khususnya ibu.

Eitsss, buat Sobat Hamim yang punya jiwa kompetitif tinggi juga terfasilitasi lho! Ada banyak challenge-challenge bermanfaat yang mendorong kita untuk bisa berkembang dan tentunya bisa mendapat hadiah jika menang. Aku pernah juga nih dapat rezeki diundang ke Jakarta di Hari Guru Nasional tahun 2024 lalu karena menang challenge video untuk guru. Masya Allah banget. Niat awalnya membuat video untuk bentuk mengucapkan terima kasih kepada guru dan mengasah skill editing video. Eh ternyata dikasih bonus menang. Alhamdulillah.

Nah, jadi begitulah pengalamanku bergabung di Sidina Community sejak 2023 hingga saat ini Sobat Hamim.
 

Ibu Penggerak Adalah Bentuk Aktualisasi Diriku Sebagai Ibu

ibu berdaya dari rumah
Cuplikan buku Empowered Me yang di tulis Mbak Puty Tiar ini sangat mewakili diriku. Alasanku resign adalah mengasuh anak, namun aku tidak menutup diri untuk hanya mengurus anak. Aku ijin ke suami untuk bisa gabung ke komunitas sebagai bentuk mengembangkan diri dan bisa berinteraksi dengan orang di luar sana. Di tahun 2024, aku ijin kembali bekerja namun dari rumah dan memastikan untuk tidak menggangu peranku membersamai anak-anak.

Pun saat aku tergabung sebagai Ibu Penggerak Sidina Community sejak tahun 2023. Aku merasa inilah bentuk aktualisasi diriku. Sebuah bentuk syukur atas kesempatan yang Allah berikan karena aku bisa bertemu dengan orang-orang yang positive vibes, circle yang mendukung, serta kesempatan belajar untuk meningkatkan wawasan diriku.

Aku percaya bahwa menjadi seorang ibu adalah peran yang penuh pemaknaan. Aku berharap bahwa apa yang aku lakukan bisa memberi kebermanfaatan tak hanya untuk diriku tapi juga lingkup yang lebih luas lagi. Itulah makna peran ibu penggerak bagiku dalam konteks aktualisasi diri.

Yupiii, bagi Sobat Hamim yang ingin mengulik tentang Sidina Community lebih jauh bisa cek melalui medsos Sidina Community di link berikut ya : Profil Sidina Community 

Semangat memaknai peran ibu, tetap berdaya dan memberdayakan!

#ToTBatch7Sidcom
#FasilitatorSidinaCommunity
#SehatCerdasBerdaya
#SidinaCommunity

Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

Posting Komentar