=Hamimeha

Tummy Time, Penting Gak Sih?

24 komentar
Konten [Tampil]








 




"Duh anaknya kok sudah ditengkurepin sih. Kan masih umur berapa hari?"

"Anaknya dibedong biar kakinya lurus!"

"Hati-hati masih bayi tulangnya nanti patah, jangan ditengkurepin".

"Gak bisa napas lho anaknya tidur begitu!"
(Melihat posisi bayi tidur tengkurap dengan kepala dimiringkan)
Atau ungkapan serupa. Sering ya? 
Its oke! Gak semua salah tapi tetap harus di saring. Dikesempatan ini mari kita kupas sedikit tentang tengkurap di usia dini bagi bayi.

● Usia berapa sih bayi bisa tengkurap?
● Kapan bayi tengkurap?
●Tengkurap dengan bantuan atau nunggu tengkurap mandiri?


Dalam hal ini, wajib kita syukuri tumbuh sebagai generasi milenial. Karena internet memudahkan kita buat akses banyak informasi. Namun harus diwaspadai sumbernya harus yang terpercaya. Derasnya arus informasi dan infuencer yang saling update info kekinian membuat kita tetap harus selektif. Banyaknya referensi bahkan membuat bingung, iya gak sih? Eh emang lagi ngomongin apaan sih? 


Oke Fokus!

Intinya adalah menjalani peran orang tua zaman now memang kudu hati-hati tapi tetap enjoy. Karena pada dasarnya informasi yang mudah didapat membantu kita dalam menjalankan peran dan menambah wawasan. Khususnya bab parenting. Tapi kalau kebanyakan juga bisa bikin muntah, bingung dan akhirnya kembali ke metode lama. Jadi, bijak dalam menyaring informasi. Memang akan terasa seperti membongkar mindset-mindset lama. Apalagi jika tumbuh di lingkungan yang kental akan mitos dan budaya "katanya orang dulu". Akan tetapi, perlu dipahami bahwa meski kita sudah tahu teorinya dan terlihat lebih valid. 

Please! Jangan merasa paling pintar atau bahkan sok pintar hingga akhirnya terkesan menggurui para sesepuh. Big No!
Terkenal dengan nilai budaya adat ketimuran, unggah-ungguh penting buat tetap dipertahankan. Sebagai simbol pribadi yang leluhur, menghormati yang tua.


Tentang Tengkurap



Tengkurap menurut KBBI artinya telungkup. Contoh kalimatnya, Laskar perempuan itu pun tengkurap sewaktu serdadu kompeni datang mendekatinya. Bisa dibayangkan bagaimana tengkurap itu? Deskripsinya semacam tiarap. Posisi badan terbalik dari telentang, dada di bagian bawah menopang tubuh dengan kedua tangan dan kaki. Seperti push up ya?

Pasalnya, tengkurap ini adalah salah satu fase penting bagi tumbuh kembang bayi. Berawal dari tengkurap inilah bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Kemampuan motorik kasarnya terasah dengan tengkurap. Mengkoordinasikan beberapa organ tubuh yakni tangan dan kaki untuk bergerak. Hal semacam ini penting untuk diketahui. Sayangnya, tengkurap atau telungkup ini seakan sesuatu yang jangan dilakukan pada bayi.

Memang benar, tengkurap dengan waktu yang lama bagi bayi tidak baik. Khususnya saat posisi tidur. Karena masih terjadi pro dan kotra bahwa menidurkan bayi dalam posisi tengkurap dianggap penyebab SIDS ( Sudden Infant Death Syndrom). Namun faktanya, posisi tidur tengkurap ternyata membuat anak lebih nyaman, tidak rewel, menguatkan otot dada dan jantungnya serta mengurangi resiko kepala peyang dan kagetan. Dengan catatan tidak terlalu lama. Cukup 10-60 detik maksimal dan selalu diawasi terutama saat tidur. Menengkurapkan bayi dalam waktu yang tidak lama ini biasa disebut tummy time. Waktunya akan bertambah sesuai perkembangan usia anak secara bertahap.

Apakah tummy time penting?


American Academic Pediatric (AAP) menjelaskan bahwa bayi bisa melakukan tummy time bahkan sejak pulang dari rumah sakit. Para ahli pun menyampaikan bagi anak yang kurang mendapatkan waktu untuk tummy time yakni posisi tengkurap saat tidak sedang tidur sering mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan keterampilan motorik. Akibatnya anak cenderung tidak aktif dan efek jangka panjangnya adalah berpengaruh pada kemampuan kognitifnya.

Selain itu, National Institute of Child Health and Human Development di Amerika Serikat menguatkan bahwa bagi pertumbuhan bayi yang normal, tummy time memegang peran penting.
Kemampuan motorik bayi yang sering tengkurap akan lebih cepat dibandingkan bayi yang jarang tengkurap.
Contohnya, merangkak. Dan lagi, tummy time juga cara menghindarkan bayi dari risiko kepala datar (plagiocephaly) akibat terlalu sering tidur dengan posisi yang sama yaitu telentang. Jadi tidak harus beli bantal anti peyang jika bayi efektif melakukan tengkurap.

Sedangkan dari sisi kesehatan, penelitian yang diterbutkan dalam Pediatric pada Mei 2020 menyatakan bahwa tummy time erat kaitannya dengan peningkatan kesehatan jantung dan indeks massa tubuh.

Nah, berdasarkan uraian di atas jelas bahwa tummy time adalah kebutuhan bagi anak khususnya bayi. Kebutuhan ini menjadi penting karena orang tua tahu manfaat dan tujuaannya. Akan tetapi kapankah waktu yang tepat anak memulai tummy time?

Ada lima waktu yang efektif memulai anak melakukan tummy time, yakni: menyusui dini (IMD) adalah waktu yang tepat dimana bayi belajar tummy time pertama kali. Bayi diposisikan tengkurap di atas dada ibunya.

2. Saat mandi atau sehabis mandi. Lakukan secara perlahan tanpa paksaan. Karena pada awalnya anak akan merasa tidak nyaman lalu teriakan. Maka penting membuat kondisi senyaman mungkin hingga mereka terbiasa dengan posisi tengkurap. Seperti saat habis mandi, anak dipijat menggunakan baby oil sambil dipijat-pijat punggungnya. 

3. Saat terjaga artinya anak sedang bermain atau bersantai. Biasakan letakan bayi di area terbuka yang luas yang aman, nyaman dan bersih. Lalu ajak anak bermain pesawat terbang atau diberi mainan yang mencolok sehingga menarik perhatiannya. Termasuk diajak ngobrol sambil kita berada di depan anak yang sedang tengkurap adalah waktu tepat bagi mereka. 


Meski demikian wajib kita pahami tentang hal-hal yang berbahaya ketika tummy time seperti di bawah ini:

1. Anak dalam kondisi kenyang atau selesai makan. Sebaiknya tunggu hingga 30 menit untuk tummy time agar tidak muntah atau tersedak.

2. Jangan menyuapi makanan apapun saat anak dalam kondisi tengkurap. Berbahaya apalagi jika bayi masih berumur di bawah enam bulan. Kemampuan ototnya belum kuat untuk menahan tubub apalagi mengontrol makanan dalam mulutnya. 

3. Hindari permukaan alas yang keras saat tummy time bersama bayi usia 0-3 bulan. Sebaiknya beralaskan kasur atau selimut tebal lembut. Agar saat anak belum bisa menahan kepala tidak terbentur ke lantai atau permukaan keras.

4. Jangan ambisius. Tummy time itu proses menemukan posisi nyaman saat tengkurap sehingga anak terbiasa. Maka jangan dipaksa jika anak mulai memberontak. Buatlah susana senyaman mungkin agar anak betah berlama-lama melakukan tummy time bersama ayah dan bunda. 

5. Jauhkan mainan yang berukuran kecil atau berbahaya. Karena saat fase tummy time ini beriringan dengan fase oral pada anak.

Nah, demikian ulasan singkat tentang tummy time membangun kebiasaan tengkurap pada bayi. Tak hanya kayak manfaat tapi juga ada hal-hal berbahaya yang perlu diketahui. Meski demikian jangan terlalu khawatir atau parno. Secara alami anak terlahir cerdas, seiring bertambah usia maka meningkat pula kemampuannya. Namun dengan stimulasi yang tepat membuat tumbuh kembang bayi kita jadi lebih optimal. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa tummy time penting, iya gak?😉

Semangat membersamai Ananda bermain 😊
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

24 komentar

  1. Penting tapi kita juga memang gak bisa yang terlalu memaksakan ya.. memang harus bisa enjoy dan mengetahui kebutuhan anak dengan pas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mom, jadi seenjoynya aja sih sebenarnya. Pada dasarnya kemampuan motorik itu bergebang seiring usia. Tapi stimulasi membuatnya tumbuh optimal.

      Namun dalam mengasuh dibuat sebahagia mgkin antara parents dan anak aja sih moms. Setiap anak punya ceritanya masing2.

      Hapus
  2. Halo mbak Hamim..

    Usia 0-12 bulan memang rasanya nggak boleh ada yang terlewat tentang perkembangan bayi ya mbak. Intinya semua tergantung si anak, tapiii, bukan berarti membiarkan-biarkan anak, dan bukan memaksa juga. Arahkan dengan perlahan dan pakai trik-trik yang udah dijelaskan di atas dong, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Tidak membiarkan tapi juga tidak memaksa. Tantangan zaman banyak berubah jadi peran ortu lebih besar di era sekarang.

      Hapus
  3. Fase anak o -3 bulan tengkurep ya. Waktu anak kedua ku kisaran 1 bulan kak udh tengkurep angkat kepala tinggi2. Aku sndri ngeri liatnya tapi dia sprti semangat melihat sekeliling . Tummy time ya namanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah hebat. Betul bagian dari tummy time. Tapi tummy time ini semacam disengaja sih. Jadi si anak dibuat sengaja melakukan tengkurep. Di kasih waktu ma kita gitu..

      Hapus
  4. Sejak anak saya bisa tengkurap, lanjut bisa bangun duduk, saya tidak pakai ayunan lagi. Khawatir. Taoi memang proses ini harus dilewati untuk melatih motorik kasarnya.

    BalasHapus
  5. Huwaahh baru tau kalo ini namanya tummy time. Ya ampun beneran kurang baca nih akuu. Izin save dan share ya kak. Penting banget ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah. Silakan kak. Seneng banget bisa bermanfaat ..

      Hapus
  6. Bagus banget tipsnya mom :) terlihat sederhana tapi penting banget buat sang buah hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya moms terlihat sepele karena ada yang beranggapan "ntar juga bisa sendiri". Padahal menjadi ortu yg tanggap lebih baik.

      Hapus
  7. wah jadi tau tentang anak dan bisa menambah wawasan saya nanti kalau udah nikah dan punya anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semanagat kakak!
      Betul harus banyak belajar tentang parenting. Karena siap menikah artinya siap menjadi orang tua.

      Hapus
  8. Kedua anakku pun suka tengkurepin mbak. Emang lebih betah kalau saat Tummy time di depannya ada mainan kesukaannya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah betul moms, tetap dalam pengawasan ya.
      Kuatir di fase oral, apa-apa dimasukin mulut

      Hapus
  9. Whoa, urusan tengkurap pun ternyata punya dampak untuk perkembangan anak ya. Insight baru ini, wajib diinget kalau udah nikah nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini mbak Arai yg nulis hutan itu ya..

      Iya mbak, saya juga baru tahu pas dah jadi ibu gini
      Sedetail itu jadi ortu. Seseuatu yg sederhana bagi anak itu hal yang amazing. Karena first experience kan buat mereka

      Hapus
  10. setelah membaca tulisan ini, saya menjadi tahu tentang tummy time karena selama ini saya baru tahu ada istilah tengkurep pada bayi.

    tips nya sederhana sekali tetapi memang sangat penting untuk buah hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa 😄.

      Pokoknya harus rajin nyari ilmu sehingga kita bisa menjalani dengan lebih baik. Insya Allah

      Hapus
  11. wah saya baru tahu mbak ada istilah tummy time ini. nice info mbak uncuk calon ibu seperti saya meskipun masi lama ahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillh bisa bermanfaat jangan berhenti belajar ya

      Hapus
  12. baru tau istilah tummy time ini maksudnya apa setelh baca artikel ini, maklum belum jadi ibu wawasannya masih cetek bgt ini

    thx kak, nambah ilmu lagi sebelum berumah tangga hhihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kakak, hehee.. saya juga baru tahu setelah punya anak. Jadi emang jadi ortu harus banyak belajar. Hal sederhana itu ternyata berdampak pada anak

      Hapus

Posting Komentar

Popular