Konten [Tampil]
Masya Allah, setelah nyaris dua kali lebaran tak merasakan momentum unjung-unjung ke sanak saudara di kampung. Aku merasakan agenda rencana mudik kali ini harus tersusun dengan apik.
Sejak dikabarkan bahwa bulan Ramadhan tahun ini diperbolehkan melakukan salat tarawih berjamaah, boleh mengadakan buka bersama, serta euforia kegiatan Ramadan yang dirindukan lainnya.
Jujur kepalaku dipenuhi ide untuk melakukan safari masjid, list bukber tak kalah padat, dan tentunya rencana mudik yang tertunda sejak pandemi. Sayangnya, di separuh perjalanan bulan mulia anggota keluarga ngedrop bergantian tak terkecuali aku.
Tahun ini, aku memberanikan diri untuk tetap puasa meski menyusui. Rupanya, sebagai penyintas maag akut puasa dalam kondisi menyusui memiliki tantangan tersendiri lho. Ehm, kali ini aku ingin membagikan tips sehat selama ramadhan sampai mudik hingga balik versi ke keluarga kami ke Sobat Hamim semua.
Semoga bermanfaat yak!
Pengalaman Puasa Perdana Sambil Menyusui
Setelah hamil dan lanjut menjadi busui hingga tahun 2021, aku memang tidak puasa dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak mendukung. Namun tahun ini aku berusaha untuk mencoba puasa meski menyusui.
Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah, di 10 hari pertama cukup lancar. Akan tetapi, banyaknya kerjaan serta cuaca yang semakin tak menentu membuat kondisi imun tubuhku menurun.
Tak hanya aku, berawal dari anak sulungku, si anak kedua dan kemudian aku mengalami rasa perut "sebah". Kondisi badan kurang enak, perut kembung sesekali mules, beberapa keluar masuk kamar mandi, bahkan sempat demam disertai pusing.
"Ah, sepertinya memang kecapekan," pikirku saat itu. Karena kami bertiga sempat wira wiri keluar kota setelah dikabari ibu masuk rumah sakit. Tapi kok badan meriangnya berlanjut terus menerus? Nyaris puasaku gagal karena kondisi badan ini.
Tumbang Karena Masuk Angin
Aku beberapa kali curhat ke suami dan orang terdekat. Melihat gejala yang aku sampaikan ke mereka. Rerata membuat kesimpulan bahwa aku mungkin terserang masuk angin.
Awalnya aku ngotot gak ada masuk angin. Paling kecapekan saja atau stress hwkaaka. Akhirnya suami pun menawarkan buat "ngerokin" aku.
Yup, pasalnya kerokan ini salah satu cara ampuh atasi masuk angin sejak dahulu kala lho. Tapi apa benarkah cara mengatasi masuk angin adalah kerokan? Yuks deh simak ulasanku di bawah ini!
Tentang Masuk Angin dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan berbagai referensi yang akhirnya aku baca. Rupanya, istilah masuk angin sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Namun, masyarakat awam di Indonesia sering menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan kondisi tubuh yang mengalami gejala-gejala, seperti rasa tidak enak badan, panas-dingin, pusing, nyeri otot dan sendi, lemas, dan sebagainya.Dan pemicu dari masuk angin ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti di bawah ini:
Pertama, kondisi cuaca yang tak menentu seperti terpapar suhu yang ekstrim, misalnya saat berada di tempat dengan cuaca yang dingin, atau habis kehujanan.
Wah, tampaknya faktor ini cukup tepat. Sebab selama beberapa waktu terakhir kondisi suhu di area Surabaya cukup ekstrim. Kadang siang sangat panas namun sore hari bisa hujan deras. Bahkan sempat dikabarkan hujan es di beberapa tempat area Surabaya.
Sedangkan kondisi kami menjelang Ramadhan sempat kehujanan saat survey tanah di area Surabaya. Yup, faktor yang pertama ini tampaknya menumpuk sehingga terakumulasi di bulan Ramadhan.
Kedua, padat dan beratnya aktivitas sehingga berdampak kelelahan
Ah, tepat 100%. Faktanya, selama bulan Ramadhan dengan jam biologis yang cukup berubah dengan deadline kerjaan yang banyak ternyata menguras banyak energi. Salah dua dari pemicu asam lambungku meningkat juga nih.
Ketiga, peningkatan asam lambung atau dispepsia.
Keempat, Infeksi virus atau bakteri, misalnya demam dengue, gastroenteritis, malaria, demam tifoid, atau ISPA.
Kelima, gangguan psikosomatis.
Faktor kelima ini tampaknya memang berandil besar. Kami cukup mendapatkan tekanan pikiran sejak awal Ramadhan karena kabar duka yang menerpa keluarga kami. Mulai dari ibu suami yang meninggal di awal Ramadhan tahun ini hingga kabar ibuku yang masuk rumah sakit karena gejala struknya.
Yup! Inilah yang membuat sakit pada pikiran kami dan kemudian membuat tubuh bereaksi. Yangmama gejala yang dimunculkan adalah masuk angin ini.
Yuhuiii terbukti, tiga dari lima faktor pemicu di atas memang terjadi dan kami rasakan. Alhasil, kami tumbang di bulan Ramadhan. Lalu bagaimana kabar rencana di bulan Ramadhan dan Mudik kami?
Nah, sebelum aku cerita pengalamanku mengatasi tumbang karena masuk angin. Coba deh Sobat Hamim simak tentang mitos dan fakta seputar masuk angin selanjutnya.
Apakah benar kerokan itu efektif atasi masuk angin?
Mitos dan Fakta Seputar Masuk Angin
Uniknya masyarakat Indonesia memang tak hanya dari budaya. Namun juga sampai pada istilah yang digunakan ketika kondisi badan seseorang mulai merasakan gejala-gejala yang meliputi pegal, kembung, tidak bisa berhenti buang angin, mual, batuk, flu, kedinginan, serta demam. Maka mayoritas akan membuat kesimpulan bahwa gejala itu adalah masuk angin.Nah, masyarakat meyakini bahwa masuk angin bisa diatasi dengan minum bersoda agar bisa sendawa dan kerokan agar bisa buang angin. Pasalnya, sendawa dan buang angin ini menandakan bahwa angin dalam tubuh sudah keluarga. Sedangkan faktanya, reaksi tersebut hanyalah respons sistem parasimpatis dalam tubuh ketika tubuh sedang dalam keadaan rileks.
Ah, aku merasa lucu juga. Sebab akupun termakan mitos tersebut. Kadang kalau merasakan gejala yang telah disebutkan tersebut, aku minta dikerokin hehehe. Sejak kecil budaya di rumah sudah demikian dan terbawalah hingga menikah.
Alhamdulillah, semangat belajar hal baru termasuk untuk menjaga kesehatan keluarga, aku berusaha membaca literatur seputar kesehatan. Dan hal tersebut membuka cakrawala berpikirku selama ini tentang kesehatan.
Misalnya tentang kerokan, meski di literatur medis tidak ada istilah masuk angin. Namun untuk kerokan-ternyata bila dilihat dari sisi medis-memang dapat memberi dampak baik bagi kesehatan.
Biasanya kerokan itu menggunakan alat kerok terbuat dari kayu atau koin. Nah, koin yang sebelumnya diberi olesan minyak seperti minyak telon atau minyak kayu putih ketika digosokkan pada kulit dapat membuat suhu tubuh Sobat Hamim meningkat, sehingga badan menjadi lebih hangat. Suhu tubuh yang memanas ini juga mengakibatkan pembuluh darah dalam tubuh melebar.
Jadi, kondisi tubuh yang hangat inilah yang membuat keadaan kita jadi lebih rileks. Artinya, kebutuhan kita saat masuk angin adalah asupan hangat pada tubuh kita bukan. Misal dengan minum jahe.
Yup, sebagai orang yang cukup menjaga konsumsi obat kimia. Sering kali aku berusaha mencari solusi alternatif dari bahan alami. Dan pengalaman ketika puasa kemarin, nyaris selama puasa kami konsumsi air hangat dengan madu , jahe, teh, atau jeruk nipis.
Apalagi sejak masuk angin menyerang kami secara bergantian menjelang 10 hari terakhir di bulan Ramadhan lalu.
Kabar baiknya, kami mendapatkan rekomendasi mengatasi masuk angin dengan cara lebih efektif. Yuhui, yakni menggunakan antangin.
Atasi Masuk Angin dengan Antangin
Sejujurnya, konsumsi obat herbal bukanlah hal baru bagi kami. Bahkan ibu mertuaku terbiasa menyetok antangin di rumah. Sebagai orang tua yang sudah lanjut usia, mengkonsumsi antangin setiap hari satu sachet adalah upaya ibu dan bapak meningkatkan daya tahan tubuh.Aha, selain termotivasi dari rekomendasi teman dan memori tentang almarhum ibu mertua semasa hidup. Maka akhirnya akupun nyetok satu bungkus antangin di rumah. Khususnya dalam mengatasi masuk angin kami selama Ramadhan serta persiapan mudik nanti.
Kabar baiknya, rupanya antangin mengeluarkan varian baru lho! Ada varian Antangin Habbatussauda. Ehm, gimanakah rasanya habatussaudah jadi sirup herbal hihihi?
Sekilas tentang Antangin
Antangin adalah produk herbal yang bermanfaat untuk mengatasi masuk angin, mual, perut kembung, badan meriang, serta kelelahan.
Antangin diproduksi oleh PT Deltomed sejak tahun 1976. Hebatnya, antangin memegang komitmennya untuk mengembangkan produk berbahan dasar tumbuhan. Dan PT Deltomed Laboratories berhasil memasyarakatkan obat herbal bermutu tinggi. Satu di antaranya yang sudah dikenal masyarakat yakni produk andalan Antangin JRG.
Wah, berbekal pengalaman dengan kurun waktu puluhan tahun, Antangin terus berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan muncul berbagai varian yang bisa dijadikan referensi pilihan untuk kita. Tak hanya untuk orang dewasa bahkan tersedia pilihan antangin junior untuk anak-anak. Asyikkan!
Yup!
Kandungan bahan dalam produk antangin yaitu jahe, daun sembung, ginseng, peppermint, akar manis, biji pala, meniran, kunyit, daun mint, dan royal jelly, serta madu. Kombinasi semua bahan tersebut dipercaya bisa mengatasi masuk angin, menghangatkan tubuh, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
Kami kemarin sedia dua jenis produk antangin yakni antangin JRG dan antangin habbatussauda. Sedang untuk si kakak yang sempat masuk angin, aku juga menyiapkan antangin junior.
Pertama, Antangin JRG
Antangin JRG adalah obat herbal dengan kandungan utama jahe, royal jelly dan ginseng. Antangin berkhasiat untuk membantu mengatasi masuk angin dengan memberikan sensasi hangat pada tubuh, mengatasi mual dan perut kembung.Bentuknya ada yang cair dan tablet. Namun, kami stok yang cair. Selain itu penyajiannya bisa menggunakan teh tawar hangat jadi lebih yummy. Yups, 1 box berisi 12 sachet. Mana sachetnya bisa masuk saku lho. Efektif kan dibawa kemana-mana.
Kedua, Antangin Habbatussauda
Antangin Habbatussauda adalah sirup herbal yang memiliki kandungan utama Habbatussauda (Jinten Hitam) meniran dan jahe yang berfungsi memperkuat sistem daya tahan tubuh serta mengobati gejala masuk angin. Habbatussauda kaya akan nutrisi antara lain karbohidrat, protein, lemak, serta Vitamin A, B1, B6, C dan E. Produk ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak, dewasa ataupun lansia.
Aturan pakai:
Sesudah makan atau dicampurkan dengan air teh hangat 0,5 gelas
Yuhuii, rekomendasi selama bulan Ramadhan sebaiknya konsumsi 1 sachet Antangin Habbatussauda pada saat sahur, dan 1 sachet lagi saat berbuka puasa untuk memelihara daya tahan tubuh.
Kesan Minum Antangin JRG & Habbatussauda
Aku bersyukur sudah terbiasa minum jamu sejak kecil. Saat dapat rekomendasi antangin yang termasuk dalam kategori jamu ini. Menurutku masih worth it, sebab diminum langsung pun rasanya tidak bikin enek.
Suamiku bahkan sangat rajin konsumsi 3 sachet dalam satu hari. Dia mengakui bahwa antangin membantunya mengatasi gejala masuk angin yang juga menyerangnya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan lalu.
Sensansi mint antangin habbatussauda memang lebih terasa dibanding JRG. Namun keduanya memberi rasa hangat setelah mengkonsumsinya. Jujur, akupun merasakan perut lebih terasa nyaman setelah mengkonsumsi satu sachet baik itu yang JRG ataupun Habbatussauda.Bagiku reaksinya cukup cepat. Awalnya perut begah dan gejala masuk angin yang tak enak di badanku, berangsur pulih setelah mengkonsumsi antangin dari kedua varian tersebut. Sebagai busui, selama mengkonsumsi antangin alhamdulillah produksi ASI masih oke. Si batita juga aktif dan tidak ada reaksi yang ditimbulkan.
Alhamdulillah.
Dan dalam rangka kesuksesan mudik yang sebenarnya bikin worry karena pasti padat sekali. Maka selama 6 hari perjalanan wira wiri keluar kota mulai dari mudik, unjung-unjung, hingga balik aku memastikan driver dan anggota mudik aman dan nyaman adalah mengkondisikan agar tubuh fit.
Andalanku selama perjalanan mudik kemarin adalah dua varian produk dari PT Deltomed ini yakni antangin JRG dan antangin Habbatussauda. Enak, sehat, dan menghangatkan perjalanan.
Alhamdulillah. Eits apakah hanya itu rahasia petualangan Ramadhan, mudik hingga balik?
Tips Sehat Selama Ramadhan Sampai Mudik Hingga Balik
Yups, memang menjadi ibu itu multiperan. Termasuk memastikan kesehatan keluarga. Apalagi ketika momen Ramadhan dan mudik yang tentu menghabiskan energi dengan berkendara dalam waktu lama.
Nah, ada lima tips sehat selama Ramadhan sampai mudik hingga balik ala aku ya:
Pertama, pastikan kondisi fit selama Ramadhan dengan memperhatikan asupan baik sahur maupun berbuka.
Seperti, menyiapkan air hangat untuk berbuka. Pun ketika sahur mengkonsumsi air madu hangat. Serta menu makanan secukupnya. Termasuk mengurangi konsumsi gorengan yang berlebih.
Kerasa banget efeknya lho!
Kedua, istirahat cukup
Belajar dari pengalaman Ramadhan yang mana kami drop bergantian. Karena aku dan suami yang cukup banyak deadline dari kerjaan sehingga menguras energi kami.
Nah, menjelang lebaran kami benar-benar memaksimalkan diri untuk istirahat yang cukup. Pun saat mudik, kami mengukur kemampuan kami untuk menjalin silaturahmi.
Mendengar kabar dari radio yang memberitakan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran membuat kami terus waspada khususnya aku yang bertugas mengingatkan drivernya alias suamiku sendiri.
Ketiga, Sabar Untuk Tidak Makan Berlebihan
Yup! Lebaran tentu makanan berlimpah. Rasa-rasanya semua ingin dilahap semua. Namun perlu diingat bahwa makan berlebihan itu tetap tidak baik untuk kesehatan. Apalagi bagi mereka yang punya perut sensitif macam aku.
Keempat, Sediakan "doping" untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Nah, apalagi ketika mudik dan arus balik lebaran yang selalu pada selama diperjalanan. Penting untuk menyiapkan doping bagi driver maupun penumpangnya. Baik berupa konsumsi vitamin ataupun konsumsi minuman herbal untuk menjaga imunitas.
Yuhuii, pilihan kami adalah antangin JRG dan Habbatussaudah. Sudah terpercaya dan mudah mendapatkannya.
Kelima, Terus berdoa
Poin penting yang ada di setiap amalan kita ya. Penting untuk minta kepada Tuhan Semesta Alam untuk melindungi kita. Menjaga tubuh kita maupun perjalanan kita. Khususnya ketika mudik misalnya.
Yupi, kami bersyukur di tahun ini momen ramadhan hingga keseruan mudik menghiasi liburan kami. Meski cukup melelahkan karena enam hari perjalanan akan tetapi tetap happy. Apalagi setelah mondar mandir perjalanan luar kota kondisi badan tetap fit.
Alhamdulillah, bersyukur hadirnya Antangin yang efisien dibawa kemanapun membuat hangatnya ramadhan lebih terasa. Ibadah lancar mudikpun aman. Alhamdulillah. Inilah pengalamanku hangatkan ramadhan bersmaa antangin.
Itu adalah Tips Sehat Selama Ramadhan Sampai Mudik Hingga Balik ala aku ya. Apakah sobat Hamim punya pengalaman bersama Antangin seperti kami?
Nah, saya tuh sering kembung dan sakit perut gara-gara masuk angin. Biasanya minumnya obat maag. Kayaknya bisa cobain Antangin JRG ini kali ya 🤔
BalasHapusAntangin memang selalu jadi andalan buat saya dan keluarga mba Hamim. Kalau badan udah ngerasa gak enak langsung minum Antangin JRG, kadang saya campur sama air hangat dan madu biar lebih enak, hehe
BalasHapusAstaga. Aku juga pernah dengar seputar kerokan ini. Katanya emang semakin merah maka penyakitnya semakin parah. Tapi kalau udah dikerok sudah amanlah.
BalasHapusAku pernah harus nyampek stasiun pagi banget. Sehingga harus berangkat sebelum subuh dari rumah. Lha kok hujan dan nggak bisa menunda lagi sampai hujan reda kan. Mana harus motoran pula karena nggak punya mobil dan nggak ada angkot sebelum subuh.
Terpaksa pakai mantel. Tapi tetep masuk angin. Akhirnya beli antangin di indomaret stasiun waktu itu. Langsung enakan badanku. Kayak berasa cepat gitu efeknya.
Passss... emang antangin ini andalan banget sih, aku tiap traveling, apalagi kalau keluar negeri selalu bawa. Penolong banget kalau badan capek dan susah tidur, Mandi aer anget plus minum ini... duhhh bangun pagi enak banget
BalasHapusSelama mudik badan tetap terasa nyaman dengan minum antangi JRG ya mba. Perut nyaman, tidur pulas, maka badan selalu bugar. Perjalanan berlebaran ke kampung halaman makin menyenangkan.
BalasHapusDalam suasana apapun kalau udah kena masuk angin, badan jadi gak nyaman ya mba. Apalagi lebaran yg notabene even tahunan berkumpul bareng keluarga termasuk urusan mudik. Jadi butuh Antangin untuk menjaga agar tdk kena masuk angin.
BalasHapusAku bukan tim kerokan. Hehehe.... Dari dulu mah kalo ngerasa perut kembung atau dingin gitu paling minum yang hangat dan banyakin makan yang berkuah. Plus minum Antangin. Udah cukup/
BalasHapusMelihat cuaca yang seperti ini pun juga gak bisa dianggap enteng, harus tetap jaga imun tubuh biar gak gampang masuk angin
BalasHapusMalang nih sekarang panas banget, bikin cuaca pancaroba dan rentan sakit. Apalagi kalau udah muncul gejala ngga enak badan, panas-dingin, pusing, nyeri otot dan sendi, lemas. Fixed masuk angin hehe. Untung aku di rumah juga sedia antangin.
BalasHapusSaya kalau mudik selalu nyalain radio kalo seputaran malang sby sama luhat maps yang ada tanda merahnya. . Jadi bis acari jalan lain yang ga ada macetnta
BalasHapusBawa Antangin ini dalam perjalanan memang paling pas sih,kak. Makin nyaman tanpa mikirin masuk angin ya ketika mudik. Berlebaran pun jauh lebih asik kalo sehat. Kandungannya banyak yang berkhasiat dari Antangin ini ya,kak.
BalasHapusBusui ikut puasa itu memang masyaallah deh. Kalau udah ga kuat mending buka daripada jatuh sakit dan akhirnya juga tetep ga bisa puasa hiks. Toh Allah udah kasih keringanan. Alhamdulillah ada Antangin yang membantu ya
BalasHapusBersama Antangin, tubuh kembali bugar dan semangat kembali yaa, kak Hamim.
BalasHapusBarakallahu fiik, perjuangan seorang ibu untuk terus bisa memberikan yang terbaik bagi suami dan anak-anak.
Menyusui saat puasa itu memang pengalaman yang luar biasa.
Hebat, kak Hamim.
Duluu aku ngga suka sama Antangin wkwkw sepele sih, karena takut rasanya pahit. Tp kemarin pas segala macam obat nggamempan akhirnya coba antangin. Karena ya cuma masuk angin aha badan rasanya ga enaaaakk bangett. Remuk redam gitu. Pahit sih tapi alhamdulillah badan jd enakann
BalasHapusAsli, masuk angin itu gak enak banget. Mending emang dicegah. Minum Antangin sebelum bepergian lumayan ampih buat meminimalidir masuk angin
BalasHapus