=Hamimeha

Satu Tahun Catatan Hamimeha Dotcom

21 komentar
Konten [Tampil]
Satu tahun catatan hamimeha dotcom
Satu Tahun Catatan Hamimeha Dotcom adalah persembahan sebuah hadiah kecil untuk diri sendiri sudah berjuang hingga titik ini.

Yuks kita mulai ceritaya,

"Mbak Hamim ini lho pemula tapi sudah banyak job," kata seorang teman sesama blogger.

"Iya ih blognya Hamim sekarang cakep banget deh, aku suka," ungkap seorang teman.

"Mbak, ajarin ngeblog donk!" pertanyaan yang sering terlontar kepadaku di banyak kesempatan.

Pernyataan di atas seringkali membuatku mengingat perjuangan malam-malam lembur mengejar tugas bikin artikel, muter otak mendesain header, membuat logo, berpusing-pusing ria dengan coding untuk mempercantik template dari html, dan segudang pengalaman yang tentu menumpuk lelah serta rawan dihempas kata menyerah.

Namun melihat hasil hari ini, lahirnya pertanyaan serta pernyataan seputar blogku membuatku memutar ulang memori masa lalu bahwa aku pernah berada di titik tak paham apa itu permalink, blogwalking, backlink, dan hal-hal lain seputar blogging.

Yang aku paham hanya tentang menulis dan berbagi. Tampilan blog ala kadarnya tentu membuat grafik alot untuk bergerak naik. Sehari ada satu viewer saja sudah beruntung.

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit lelah itu terbayar. Siapa sangka jika tepat di usia blog berbayar ku berusia satu tahun aku sudah mengumpulkan jutaan rupiah dari blog. Masya Allah, Allahu kullihal.

Tak sedikit beberapa teman untuk memintaku membuka kelas blog dan pemateri secara pribadi maupun kelompok.

Apakah hal tersebut membanggakan?
Setidaknya ini adalah bentuk sebuah apresiasi bahwa aku akhirnya diakui sebagai seorang blogger. Apalagi jika ada yang menuturkan, "Bunda Hamim aktif ya ngeblognya. Aku suka membaca postingan Bunda seputar parenting."

Nyes!
Ngeblog bukan hanya perkara penghasilan melainkan lebih dari itu. Apa yang kau dapat dari blog yang kau rawat hari ini adalah sebuah nilai perjuangan panjang yang akan jadi catatan perjalanan.

Nah, di tanggal 24 Oktober 2021 kemarin adalah perayaan tahun pertama bagi hamimeha dotcom sebagai bagian para blogger. Di kesempatan ini, izinkan aku berbagi cerita catatan satu tahun hamimeha dotcom. Jatuh bangun dan bangkit lagi!

Rasa Sungkan yang Memotivasi

Mei 2020
Sejujurnya aku menekuni dunia blogging secara tidak sengaja. Berawal dari rasa sungkan berlanjut ketagihan. Saat itu di bulan Ramadan 1441 Hijriah di sebuah komunitas menulis aku ditunjukkan sebagai penanggung jawab program 20 hari menulis di blog tanpa henti.

Sebagai PJ tentu membuatku sungkan jika tidak ikut nulis di blog. Akhirnya aku memutuskan membuka kembali blog yang sudah jadi goa. Sepi, usang, dan minim postingan.

Apakah aku langsung rajin ngeblog?
Ya jelas tidak! Lalu apa yang memotivasiku bisa bertahan ngeblog hingga hari ini.

Agustus 2020
Seusai kegiatan yang berhasil membuatku menyapa blogku kala itu tak lantas menjadikan ku auto rajin nulis. Jujur, aku bahkan jadi bingung mau mulai darimana?

Alhasil, bertepatan saat itu pasca lahiran jadi waktuku tersita si bayi yang butuh full perhatian. Namun, di pergantian tahun hijriah 1442 aku menuliskan sebuah mimpi konyol.

Seperti ini,
Impian blogger pemula hamimeha dotcom
Bagaimana bisa menjadi blogger profesional jika mulai nulis saja masih bingung? Itulah kusebut ini impian konyolku kala itu.

Awal tahun 2021, berkah di balik musibah

Waktu berlalu namun badai pandemi tak juga usai. Siapa yang tak terdampak hadirnya wabah ini. Nyaris setiap hari berita mengabarkan korban yang semakin meningkat, ekonomi semakin kolaps, dan rasa bosan melanda jiwa-jiwa yang melakukan apapun semua dari rumah.

Namun sebaliknya, di tengah pandemi membuat kita harus cepat beradaptasi adanya percepatan digitalisasi. Orang-orang mulai terbiasa dengan segala sesuatu yang serba online. Berkerja, sekolah, kegiatan, bahkan webinar-webinar online mulai menjamur menawarkan banyak tema atau topik menarik tak terkecuali seputar blogging.
Inilah awal perjuangan dari usaha mewujudkan mimpi. Catatan perjalanan jatuh, bangun, dan bangkitnya hamimeha dotcom.

 

Satu Tahun Catatan Hamimeha Dotcom, Perjuangan 3 X 4 Bulan

Tak pernah terpikir dalam benakku jika blog bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Niatku di awal saat membuat blog di tahun 2011 hanya mengikuti trend saat itu. Sayangnya, motivasiku tak begitu kuat. Hingga 10 tahun kemudian aku disadarkan oleh blog para peserta ngeblog 20 hari tanpa henti.

Rupanya blog itu bisa dijadikan catatan sehari-hari kita, berbagi tutorial, menuliskan tips-tips, dan tak sedikit yang menulis artikel kekinian yang asyik dibaca. Ah, kenapa aku baru menyadari blog senyuman itu untuk menulis.

Nah, inilah awalnya tercetus ide ingin membuat blog hamimeha dotcom. Kabar baiknya, ide ini disambut dengan gembira oleh pasangan halal. Bahkan dialah yang siap menjadi investor utamaku, mengurus pembelian domain hingga akhirnya siap pakai seperti saat ini www hamimeha dotcom di tanggal 5 Oktober 2020.

Terima kasih pak suami!
Catatan hamimeha dotcom

Apakah langsung semangat menulis?

Ya jelaslah jawabannya tidak. Jujur, ini adalah perasaan tersungkan yang aku miliki dan awal mula perjuangan 3 kali 4 yang aku lakukan.

Istilah perjuangan 3 kali 4 ini aku ambil dari momen setiap 3 bulan yang aku rasakan di tahun pertama hadirnya hamimeha dotcom. Jadi 3 kali 4 sama dengan 12 ini adalah jumlah bilangan bulan dalam satu tahun.

Ngeblog itu jika ingin diseriusi memang tidak pernah mudah perjalanannya. Inilah yang aku rasakan selama satu tahun ngeblog mulai dari "tolah toleh" macam anak baru masuk sekolah dan tak bisa membaca. Begitulah aku memahami dunia para blogger pertama kali.

Catatan tiga bulan pertama, sepi!

Yup! Sejak hamimeha dotcom lahir. Aku memang suka berbagi seputar keseharianku, sharing ilmu parenting, bahkan review buku. Sayangnya, memiliki blog dengan domain berbayar dan isi postingan pilihan topik yang dianggap menarik itu tak cukup.

Seorang blogger senior pernah mengungkapkan, "Tulisan is the King memang benar. Tapi jika tidak diiringi ilmu agar bisa menjangkau pembaca yang lebih luas itu 'eman' "


Jleb, dari kelima poin diatas rasanya memang aku tak mumpuni di semuanya. Jika pun ada hanya poin satu yang memenuhi yakni poin pertama.

Faktanya saat itu, tulisanku masih acak adut, typo dimana-mana, infografis ala kadarnya, template pun seadanya. Sungguh menyedihkan. Dampaknya, meski blog sudah berdomain tapi ibarat membeli rumah mahal tapi tak menarik orang untuk berkunjung.

Catatan tiga bulan kedua, bergerak karena sungkan!

Lagi-lagi, rasa sungkan menghantuiku. Fyi, sungkan itu perasaan tidak enakan. Tidak enak sama siapa? Untuk urusan blog ini, aku sungkan kepada investor utamaku. Yup! Sebab dia yang membayar domainku.

Meskipun si doi tak menuntut apapun tentang blog tapi karena sudah dibayari maka aku punya perasaan tanggung jawab. Tanggung jawab untuk membuat blog ini lebih bermakna, harusnya blog ini lebih rame dengan postingan. 

Tapi kenyataannya, kosong. Nulis masih moody bahkan lebih tepatnya malas dengan alasan belum nemu ide, tak ada waktu nulis, dan lain sebagainya.

Alhasil, aku merasa bersalah dan didorong perasaan sungkan aku mulai bergerilya mencari dan mengikuti webinar, kelas hingga forum, yang gratis hingga berbayar ratusan. Gabung dengan forum dan komunitas yang berkaitan dengan blog.

Kala itu salah satu komunitas blog yang aku ikuti adalah blogger psrempuan. Bermodal blog dengan domain TLD aku mendaftarkan diri menjadi anggota blogger perempuan berbekal komunikasi lewat email.

Apakah ilmu blogging langsung oke?
Hahhahah, tidak ada yang instan di dunia ini. Inilah awal mulai aku bertemu kawah candradimuka yang menggemblengku menjadi blogger seperti saat ini. Seakan menjadi jalan pembukaku memulai menjadi seorang blogger profesional.

Catatan tiga bulan ketiga, belajar di kawah candra dimuka

Yup! Setelah mencari sana sini, aku menemukan banyak info tentang ngeblog. Membaca artikel, ikut webinar, dan ikut kelas. Bahkan kadang aku tak segan langsung bertanya ke blogger-blogger senior yang aku kenal meski hanya lewat pertemanan dunia maya. 

Beruntungnya, Allah seakan mempertemukanku dengan orang-oramg baik. Mereka yang aku tanyai memang tak semua menjawab dengan jelas atau detil. Namun respon mereka memberi suntikan semangat bagiku yang pemula. Terima kasih orang baik, aku akan mengenang nama-nama kalian.

Dimanakah kawah candradimuka itu?

Yup! Jadi, aku akhirnya ikut kelas sana sini kemudian di bulan Juni hingga Agustus 2021 selama kurang lebih 3 bulan mengikuti kelas blogspedia yang digawangi oleh mbak Marita.

Sebuah kelas gratis ini aku mendapatkan materi ngeblog bener-benar dari nol. Tak hanya bagaimana meramu tulisan yang apik tapi juga membuat template jadi lebih cantik. Masya Allah, selama mengikuti kelas kunci berhasil di kelas ini adalah komitmen.

Dan aku rasa inilah enter poin dari kesuksesan seorang blogger. Jika memang mau menjadi blogger maka harus memiliki semangat terus belajar. Karena semakin dipelajari maka semakin banyak ilmu yang belum kita ketahui.

Di kelas ini, uniknya meski gratisan bukan berarti tanpa keseriusan. Bahkan harus dijaga seriusnya sejak awal hingga akhir. Hal ini dibuktikan dengan setor tugas yang bisa merenggut waktu istirahat dan tidurmu. Sampai segitunya?

Yes! Buat aku seperti itu. Sebagai seorang emak dua anak balita. Mengikuti kelas selama 3 bulan lamanya dengan tugas-tugas yang harus disetor bukanlah hal yang mudah. Tapi faktanya aku lolos hingga akhir bahkan mendapat aprèsiasi sebagai template terciamik. Alhamdulillah wa innalillah.

Padahal jika mau jujur materi yang paling bikin aku stress adalah otak atik template ini. 

Jadi, Sobat Hamim sesungguhnya dibalik template blog yang cantik, fast loading, dan memanjakan mata itu ada mata serta otak yang pusing mikir kode-kode html untuk menjadikannya user friendly bagi pengunjungnya.

FYI, blogspedia ini sebenarnya bukanlah kelas blogging pertama bagiku. Namun dari sekian ruang belajar yang pernah aku ikuti sebelumnya, kelas inilah yang paling rapi kurikulumnya, aturannya, tugas-tugasnya, sekaligus menegangkannya.

Kok bisa?

Sebab bersiaplah angkat koper jika tidak memenuhi tugas yang diberikan. Tahukah kalian bahwa tugasnya itu 2 kali per pekan lho. Nah lho!

Jadi memang di kelas inilah penggemblengan sebagai seorang bloggerku di mulai. Bagaimana hasilnya?

Alhamdulillah wa barakallah. Tepat sebulan sebelum kelulusan kabar baik menghampiri. Blogku lolos job untuk pertama kalinya. Allahu Akbar!

Catatan tiga bulan keempat, menjaga konsistensi

Konon katanya, "Berjuang jadi pemenang lebih mudah dari pada mempertahankan jadi juara."

Aku rasa ungkapan ini sesuai dengan kondisiku pasca momen kawah candradimuka berakhir. Ada tantangan bagaimana agar semangat selama belajar di blogspedia tetap terjaga.

Dan rupanya itu tak mudah Sobat Hamim!

Menurutku ada tiga tantangan menjadi blogger:

Pertama, Ujian niat

Nah, ini yang seringkali aku ingatkan pada diri sendiri. Setiap kali mulai malas membuat postingan maka aku pun mengingatkan diri sendiri tentang niat atau big why-ku bikin blog dulu.

Inilah kenapa poin penting sebelum terjun hal teknis seputar blogging adalah temukan big why yang benar-benar bisa melecut semangatmu!

Kedua, Ujian komitmen

Oke, apa sih komitmen itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. Artinya, komitmen inj secara tidak langsung membuat seseorang terikat pada sesuatu baik dalam bentuk dedikasi, tanggung jawab, maupun kewajiban.
Terlepas dari itu semua, komitmen inilah yang akan mengantarkan kita pada pintu konsistensi. Sayangnya, menjaga komitmen itu tak mudah Sobat Hamim, apalagi jika sendiri iya tidak?

Itulah yang aku rasakan di 11 tahun membuat blog dan akhirnya menganggur.

Ketiga, Ujian materi

Ops!

Sejujurnya di poin ke-3 ini aku rasakan di catatan tiga bulan ke empat. Apakah itu?

Yup! Aku merasa bahwa orientasi ku mulai melenceng. Aku ingat betul niat awal menghidupkan blogku adalah berbagi, menebar inspirasi, dan mengikat ilmu. Satu poin penting lainnya adalah writing for healing.

Faktanya, sejak mengenal beragamnya penghasilan lewat blog sempat membuatku tergiur. Jujur, aku pernah memburu job hingga membuatku kalap ingin ikut meraup rupiah hingga dolar dari ngeblog.

Bagaimana hasilnya?
Orientasi ngeblog jika hanya uang, uang, dan uang. Jujur sangat melelahkan. Aku pribadi jadi terasa kehilangan jati diri. Beruntung aku merasa tertegur dengan turunnya nilai DA ku.
Hal tersebut menyadarkan aku seharusnya kan aku kembali on the track. Ngejob boleh tapi harus tahu batasan. Jangan sampai kita tergiur banyak cuan hingga melupakan niat di awal.

Sejak itu aku memahami makna pernyataan seorang blogger senior, "Ngeblog itu usahakan seimbang. Boleh ada postingan job tapi imbangi dengan artikel organik yang menginspirasi. Jangan berpikir ngeblog yang UUD (ujung-ujungnya duit) terus. Melelahkan!

Yup! Betul juga kan ya?

Tips Sukses Menjaga Konsistensi Ngeblog Ala Hamimeha dotcom

Tips sukses menjaga konsistensi ngeblog ala hamimeha

Nah, dari panjangnya catatan perjalanan hamimeha dotcom di usianya yang satu tahun ini. Aku ingin berbagi tips nih agar Sobat Hamim ketularan dapat cuan dari blog. Mau tak?

Ada lima tips sukses menjaga konsistensi Ngeblog ala Hamimeha dotcom

1. Luruskan niat temukan big why-mu

Niat ini ibarat ruh. Jadi jika kita melakukan sesuatu tanpa niat yang tepat maka ibarat mayat hidup. Bergerak tanpa jiwa, nah lho!

Inilah kenapa niat sebegitu pentingnya. Niat ini akan mengiringi big why (alasan kuat) kita dalam ketika memutuskan buat ngeblog.

Sebutlah aku, salah satu alasan terbesarku buat ngeblog lagi di tahun 2020 setelah 10 tahun lamanya adalah writing for healing. Selanjutnya semangat berbagi dan mengikat ilmu.

Tak bolehkah jika menjadikan blog sumber penghasilan? Boleh dan sah saja. Namun, sebagaimana ku ingatkan di sebelumnya. Untuk blogger pemula macam aku begini, perlu luruskan niat dulu, jangan langsung uang.

Fokus perbaiki kualitas dan kuantitas blogmu!

2. Temukan trigger-mu

Ibarat kendaraan carilah motor penggerak mu. Jadi, temukan hal-hal yang membuatmu bersemangat melakukan sesuatu baik senang hati maupun terpaksa.

Aku adalah orang koleris. Bagi orang orang koleris, challenge dan kompetisi membuat adrenalinnya terpacu. Sering kali jika lagi mulai datang mood buruk menulis maka aku mencari challenge atau membuat challenge untuk diri sendiri.

Temukan trigger-mu!

3. Bergabunglah dengan circle positif di sekitarmu

Mungkin Sobat Hamim sudah sering mendengar "berkomunitaslah!".

Aku sangat merasakan banyak keuntungan saat berkomunitas ketika ngeblog. Meski sempat ada perasaan minder sebab masih pemula namun ketika ada blogwalking atau bincang seputar blogging membuatku ikut nimbrung dan menambah wawasan baru.

Aku membayangkan seperti cangkrukan yang mengasyikkan. Jika sudah "klik" maka Sobat Hamim akan merasakan aura semangat ikut ngeblog juga.

4. Teruslah belajar dan berkembang

Jangan berhenti belajar, sebab ilmu seputar ngeblog itu sangat luas. Mulai dari menulis hingga menata garnish tulisan agar lebih hidup dengan desain infografis yang mendukung.

Kita perlu belajar bagaimana tulisan bisa masuk page one googling, SEO namanya. Sebuah level yang saat ini akupun baru memulainya yaitu belajar SEO.

Selanjutnya yang tak kalah penting, belajar mempercantik tampilan blog. Ibarat rumah, bagaimana membuat blog kita nyaman dikunjungi oleh tamu.

5. Rumuskan Blog Planningmu

Yuhuiii, aku mengenal blog planning juga barusan sih. Mana tahu jika ternyata blog itu juga perlu semisal proposal hidup. Kita perlu lho sesekali merumuskan targetan apa saja yang ingin kita capai dan lakukan untuk blog kita.

Dan alhamdulillah, ini adalah salah satu cara yang cukup manjur membuatku bersemangat belajar terus. Membangun kedisplinan ketika ngeblog. Sebab aku punya target di akhir tahun DA naik dua kali lipat. Bagaimana caranya?

Aku pun sedang belajar itu dari manapun. Blog plan juga membantuku merapikan content planning. Ini adalah upaya agar aku tak ada alasan tak punya ide. Aku merumuskan conten plan ini dalam jangka waktu per dua pekan.

Ku buatlah semacam ini,

Blog plan ala hamimeha dotcom
Taraaaaa, begitulah ringkasan cerita perjalanan satu tahun ngeblogku. Sebenarnya masih sangat panjang, karena belum menyinggung bagaimana membagi waktu antara peran keluarga dan blog.


Meskipun demikian, tulisan satu tahun catatan hamimeha dotcom ini bisa menjadi salah satu narasi bahwa menjadi seorang blogger pro itu prosesnya pasti panjang. Aku yang masih pemula saja catatannya segambreng gini gitu kan?

Tapi poin pentingnya adalah semoga seuprit petualangan yang aku dan blog yang  kutuang ini menjadi penyemangat bagi Sobat Hamim khususnya blogger pemula.
Jangan minder apalagi underestimate pada diri sendiri. Melangkah menuju mahir memang harus lewat jalur amatir. Its oke!
Semangat berkarya semangat belajar!
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

21 komentar

  1. Alhamdulillah, saya pun merasa beruntung, Allah takdirkan bertemu Coach Marita dan teman-teman batch 1. Belajar blog di blogspedia serasa mempunyai batu pijakan untuk meloncat untuk terus berkembang, belajar, dan menulis secara kontinyu

    BalasHapus
  2. wah menjadi energi positif buat saya beneran kak karena blog bagian dari keseharian sebenarnya mau nulis terus tapi belum sampai niatnya hee

    BalasHapus
  3. Selamat ya, Mba. Sudah setahun dilewati. Masya Allah. Saya suka dengan blog planning. Apalagi dibuat rinci gitu mingguan ya. Saya kalau untuk blog khusus nyari penghasilan, bikin plan untuk kontennya langsung selama sebulan. Plan target DA/PA belum pernah bikin sih. Biasanya plan konten dan plan SEO-nya. Baca ini jadi semangat 😀 Makasih

    BalasHapus
  4. dirimu koleris, aku rebahanis. males banget ikut kompetisi, rebutan job otewe otewean di grup aja ogah. sok2 punya jalur sendiri, ahaha. tapi Alhamdulillah bs nulis nyaris tiap hari. saling menyemangati yes

    BalasHapus
  5. Wow... luar biasa... hanya dalam waktu 3 x 4 bulan bisa jadi influencer via blogging. Aku juga mau dong mbak...

    BalasHapus
  6. Masya Allah mbak hamim, tulisannya sangat menginspirasiku. Memang siapa yang menanam bakal memanen ya. Oya soal keseimbangan aktifitas ngeblog ini bener banget, aku pernah membaca seseblogger dengan seabreg deadline yang menanti, rasanya melelahkan sekali. Jadi emang kudu bisa membagi waktu dan memilah job ya ..

    BalasHapus
  7. Di balik orang yg bilang "enak ya jadi kamu, kamu keren, kamu hebat", ada orang yg nahan ngantuk buat ngelarin tugas, nahan mumet buat belajat html, pantang menyerah buat terus melesat. And now, you did it mba Hamim :') ikut bangga dengan perjalannya. Semoga ke depan lebih sukses dan ngeblog bahagia its a must! :)

    BalasHapus
  8. Mom Hamimmm.. terima kasih sudah selalu menginspirasi :D Aku seneng banget berkawan dengan Mom Hamim yang selalu kasih positive vibe baik personal maupun di grup :D.
    Ternyata di balik kesuksesan Mom, ada banyak jatuh bangun yang dihasilkan dari peluh, ya Mom, akk jadi membangkar semangat :D Izin ambil beberapa point untuk jadi pengingat diri ya Mom :D Semoga Mom Hamim selalu diberi kesehatan serta kelimpahan rezeki biar terus bersemangat buat konten-konten bermanfaat lainnya :D

    BalasHapus
  9. Catatannya setahun blog nya memang luar biasa. ...
    Saya juga beruntung bisa ketemu coach Marita...
    Kalau soal infografis, Mbak Hamim bisa jadi salah satu rujukan ..TOP
    Sukses terus di 2022

    BalasHapus
  10. Barakallah fii umrik hamimeha.com. uhuuuy, aku pun mulai buat blog lama sekali mba, tahun 2012 karena tugas kuliah. Baru beneran belajar di Blogspedia, aih pengalaman paling josh memang belajar blog dibimbing langsung oleh coach Marita. Sukses terus yah Mbak Hamim😘

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah sudah satu tahun ya mbak. Aku bentar lagi nie, blog kita beda tipis aja usianya. Dan sama ya, karena kelas Blogspedia telah membuka banyak kesempatan bercuan. Selamat satu tahun hamimeha dotcom, terus bergerak, bertumbuh dan bermanfaat yaa. Barakallah!

    BalasHapus
  12. Ya Allah, aku jadi merasa berdosa nih sama temen2 Cupuers, jadi bikin kurang istirahat. Maaf yaa...

    Tapi aku seneng lihat peningkatan blog temen2.. bukan karena aku atau materi Blogspedia, tapi karena niat teman2 sendiri. Kalian kereen, mbak Hamim kereeen!

    Dari setahun, teruslah kepakkan sayap hingga 2, 3, 4, 5 dan seterusnya! Semangaaat!

    BalasHapus
  13. Selalu jatuh cinta sama tulisan dan infografis mbak Hamim, duh...kalau deket, ikut nimba ilmu deh.
    Alhamdulillah kesabaran kita di kelas blogspedia berbuah ya mbak, meski capaiannya jauuuuh banget bunda mah dari mbak Hamim.

    BalasHapus
  14. Aku mau belajar tentang blog planning ini. Ulas dalam satu postingan khusu dong nanti Mbak Hamim. Soalnya aku masih agak bingung merumuskannya, jauh sekali gimana cara melakukannya. Sekarang aku ngeblog kalau lagi pengen dan butuh aja.

    BalasHapus
  15. Kuncinya adalah niat dan komitment. Semua ada harganya.

    BalasHapus
  16. Membaca tulisan ini berasa "diplak" deh. Semoga aku bisa mengikuti jejak mba hamim, jd bloger yang berkomitmen. Aamiin

    BalasHapus
  17. Salut dengan Kak Hamim yang makin keren. Semangat terus Kak..semoga tulisannya membawa manfaat untuk semesta

    BalasHapus
  18. Semoga terus berkomitmen, istiqomah dan disiplin dalam berkarya, menghasilkan tulisan2 yang terus naik juga kualitas konten dan teknik kepenulisannya. Barakallhu fiikum!

    BalasHapus
  19. Mba Hamiim, aku setuju banget kalau Blogspedia lah yang menggembleng dan jadi entry point menuju bloger profesional. Bersyukur banget bisa ketemu orang-orang hebat seperti Mba Hamim ini. Semoga sehat selalu dan semangat teruus :D

    BalasHapus
  20. wah walau baru setahun tapi sudah pro ini blognya. alhamdulillah ya sekarang banyak banget blogger yang berbagi ilmu dalam urusan ngeblog jadinya lebih mudah bagi blogger newbie dalam mengembangkan blognya

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular