=Hamimeha

Breast Cancer Experts Network Resmi Diluncurkan Sebagai Jejaring Digital Ahli Onkologi Pertama di Asia Tenggara

23 komentar
Konten [Tampil]

Breast cancer expert network resmi diluncurkan
Breast Cancer Experts Network Resmi diluncurkan sebagai jejaring digital ahli onkologi pertama di Asia Tenggara membawa angin segar bagi dunia kesehatan. Pasalnya, belum meratanya sebaran dokter di wilayah Indonesia membuat pelayanan kesehatan belum optimal khususnya di area pelosok yang sulit dijangkau.

Sedangkan kita ketahui bahwa kanker telah menempati posisi kedua setelah jantung sebagai penyakit yang mematikan. Sedihnya, kanker yang sering kali menjerat para perempuan yakni kanker payudara kerap terlambat ditangani. Sebagaimana penuturan Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya berikut;
fakta tentang pasien kanker payudara
Jadi teringat, beberapa bulan lalu mendapati kabar salah satu bibi (istri pamanku) harus terenggut nyawanya akibat kanker payudara. Beberapa penyebab dari tidak tertolongnya nyawa almarhumah adalah karena minimnya akses kesehatan serta deteksi kanker yang almarhum derita sudah memasuki stadium lanjut. Sehingga perlu dirujuk ke rumah sakit ibu kota provinsi untuk penanganan lebih lanjut.

Sayangnya, sebelum sempat mendapatkan pengobatan yang komprehensif kondisinya sudah semakin memburuk sehingga merenggut nyawa. Ya inilah fakta yang terjadi di lapangan.

Maka saat ada peluncuran channel Breast Cancer Expert Network (BCEN) bagi aku--sebagai orang awam-- adalah kabar menggembirakan. Sebab ini adalah sinyal positif untuk dunia kesehatan untuk semakin berkembang dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan khususnya kapasitas dokter melalui jejaring digital ini.

Wah mau tahu lebih banyak tentang peluncuran Breast Cancer Expert Network? Mari simak ulasanku selanjutnya ya!

Latar Belakang Diluncurkannya Breast Cancer Experts Network


Perlu Sobat Hamim ketahui bahwa lahirnya gagasan membuat channel Breast Cancer Experts Network yang bisa kita singkat BCEN ini didorong oleh fakta dan tantangan di dunia kesehatan khususnya di Indonesia.

Beberapa alasan yang mendorong tidak optimalnya pelayanan kesehatan di Indonesia khususnya dalam penanganan penyakit kanker payudara adalah:

a. Keterbatasan jumlah dokter yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Indonesia

b. Tidak meratanya persebaran dokter khususnya dokter ahli di seluruh daerah di Indonesia namun hanya terpusat di kota-kota besar dan rumah sakit tipe A

c. Kesulitan masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan karena berada di wilayah yang sulit dijangkau hal ini merupakan dampak kondisi bentang alam Indonesia yang cukup luas dan berupa kepulauan

d. Belum ada jejaring yang menghubungkan para dokter untuk bisa saling berdiskusi maupun koordinasi secara khusus sesuai bidangnya

e. Kebutuhan para dokter untuk terus meningkatkan kapasitas kedokterannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Berdasarkan beberapa alasan diatas kemudian menjadi motivasi bagi Roche Indonesia mengembangkan Breast Cancer Experts Network (BCEN) sebagai platform netral untuk para ahli onkologi di platform Docquity.

Seputar Breast Cancer Expert Network

Dewasa ini, perkembangan kemajuan teknologi membuat adanya platform online untuk bertukar informasi antar dokter adalah hal yang wajar dilakukan dalam rangka diskusi maupun akses informasi. Sedangkan, platform online khusus untuk para dokter onkologi yang pertama di Asia Tenggara dipelopori oleh Roche Indonesia bersama dengan Docquity.

Tak hanya BCEN, sebelumnya Roche Indonesia telah meluncurkan situs web " berani cari tahu" untuk pasien kanker payudara yang mana didalamnya menyediakan informasi yang komprehensif untuk pasien mulai dari deteksi dini, diagnosis, informasi berbagai macam terapi dengan tujuan memberdayakan pasien untuk terlibat secara aktif untuk memahami perjalanan pengobatan kanker payudaranya serta berdiskusi dengan dokter untuk membuat keputusan medis bersama.

Dan hadirnya BCEN  disampaikan oleh Dr. Ait-Allah Mejri, President Director of Roche Indonesia  adalan bukti dari  komitmen dan investasi yang berkelanjutan dari Roche dalam komunitas onkologi. 
"Melalui jejaring ini, spesialis onkologi terbaik akan berkumpul dan bersama-sama membentuk komunitas yang saling berbagi keahlian dan sumber daya yang didedikasikan untuk memajukan penanganan kanker payudara dan memberikan hasil perawatan yang lebih baik bagi pasien," tambahnya lagi.
Sebab berdasarkan data yang disampaikan  oleh dr. Karina Andini selaku Head of Partnership Docquity Indonesia  menuturkan  data dari Instalasi Deteksi Dini RS Dharmais menyebutkan ada 70 persen kanker payudara yang datang di Indonesia itu terdiagnosis di stadium 3B. 

Dengan kata lain, inilah alasan tingginya angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara yang mana banyak menyerang kaum hawa. Maka awareness akan penanganan yang tepat pada pasien akan mempengaruhi keberhasilan dalam menyelamatkan hidup pasien. 

"Pengalaman keberhasilan kecil bisa jadi berpengaruh pada keberhasilan-keberhasilan yang lain," ungkap dr Eko yang telah merasakan manfaat bergabung sebagai anggota BCEN.

Breast Cancer Experts Network (BCEN) adalah Kolaborasi apik Roche dan Docquity


Breast Cancer Experts Network (BCEN) adalah Kolaborasi apik Roche dan Docquity

Roche adalah perusahaan perintis di bidang farmasi dan diagnostik di dunia, dengan fokus pada pengembangansains untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang berdiri sejak tahun 1896. Bahkan Roche dikenal sebagai salah satu perusahaan yang terdepan dalam hal personalised healthcare ( strategi yang bertujuan memberikan solusi pengobatan yang tepat bagi setiap pasien) melalui kombinasi kekuatannya di bidang farmasi dan diagnostik

Pasalnya, Roche merupakan perusahaan bioteknologi terbesar di dunia, yang memiliki pengobatan mutakhir di bidang onkologi, imunologi, penyakit menular, serta penyakit mata dan sistem saraf. Roche juga merupakan perusahaan yang terdepan untuk diagnostik in-vitro, diagnosis kanker berbasis jaringan, dan perintis dalam penatalaksanaan diabetes.

Wah, tak perlu diragukan lagi ya dengan pengalamannya karena sudah dikenal di tataran dunia. Bagaimana dengan docquity? Docquity adalah sebuah sebuah aplikasi yang sejak tahun 2016 menjadi wadah bagi para dokter untuk mendapatkan edukasi dan berinteraksi secara digital di Indonesia dengan para sejawatnya.

Aplikasi dari gagasan Indranil Roychowdury dan Amit Vithal ini merupakan mitra resmi dari Ikatan Dokter Indonesia sebagai penyelenggara pendidikan daring berkelanjutan bagi para dokter, memberikan layanan fitur webinar, konferensi dan forum diskusi nasional dan 
regional, penyedia jurnal medis, mendapatkan SKP (Satuan Kredit Profesi), dan berbagi pengetahuan klinis yang hanya dapat diakses dokter yang teregistrasi di Indonesia.

Nah, pas sekali bukan dari keduanya melakukan kolaborasi menginisiasi lahirnya channel Breast Cancer Experts Network dalam aplikasi Docquity. 

Tujuan Lahirnya Breast Cancer Experts Network

breast cancer experts network

Adapun tujuan hadirnya channel BCEN di platform docquity ini adalah :

1. Memperkenalkan jejaring Breast Cancer Experts Network kepada dokter spesialis onkologi di Indonesia
2. Membantu para dokter spesialis onkologi di daerah yang terpencil dapat terhubung secara digital dengan sejawat di Indonesia dan Asia Tenggara
3. Meningkatkan kualitas hidup dan hasil penatalaksanaan pasien kanker payudara

Ketiga tujuan tersebut merupakan upaya yang dilakukan dalam menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia bidang kesehatan saat ini.

Program channel BCEN dalam aplikasi Docquity

Tujuan besar kolaborasi antara Roche Indonesia dan Docquity ketika meluncurkan jejaring digital dokter onkologi pertama di Indonesia, Breast Cancer Experts Network (BCEN) adalah mengoptimalisasi penanganan kanker payudara di dalam negeri.

Ada tiga program dalam channel BCEN untuk merealisasikan tujuan besar tersebut yakni:

Pertama, Reach and Awareness

Terbentuknya sebuah komunitas dokter spesialis untuk meraih dan meningkatkan awareness. Selanjutnya, memberi undangan langsung bagi dokter melalui institusi maupun asosiasi spesialisnya

Dokter Dini --sapaan akrab dr Karunia Andini-- menyampaikan jika saat ini sudah ada 217 anggota (BCEN) di berbagai kota di Indonesia. Para dokter bisa bergabung dalam komunitas tersebut secara gratis dengan cara melakukan registrasi ke aplikasi docquity dengan syarat memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih aktif.

Namun untuk BCEN ini bersifat eksklusif diperuntukkan tim multidisiplin yang menangani pasien kanker payudara.

Kedua, Educated and Engage

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dokter program kedua adalah tahap edukasi yakni program pembelajaran dan pelatihan online yang terdiri dari multidisciplinary team (MTD), pendidikan kedokteran berkelanjutan(CME), webinar, doctalks, dan Ask the Expert.

Ketiga, Insight

Fakta kebutuhan di lapangan tetap menjadi pertimbangan dalam memberikan pelayanan terbaik. Maka adanya program insight ini menjadi sarana menjaring kebutuhan dokter dan pandangan pasien.

Semoga adanya program-program ini juga bisa menjadi sarana bagi dokter spesialis onkologi di kota kecil maupun daerah terpencil untuk update dan upgrade keilmuan dan wawasannya seputar penanganan kasus kanker payudara khususnya.

Breast Cancer Experts Network Resmi Diluncurkan Sebagai Jejaring Digital Ahli Onkologi Pertama di Asia Tenggara

Tepat pada tanggal 2 November 2021, Breast Cancer Experts Network resmi diluncurkan sebagai jejaring digital ahli teknologi pertama di Asia Tenggara. Acara tersebut menghadirkan delapan narasumber yang dimoderatori oleh Aviani Malik--News Presenter Metro TV--.

peluncuran breast cancer experts network dari roche dan docquity
Acara peluncuran ini dibuka dengan testimoni para dokter yang telah bergabung dengan BCEN sebelumnya. Testimoni pertama disampaikan oleh dr Eko, “Sejak bergabung dengan Docquity, saya jadi lebih sering berdiskusi dengan dokter lain tentang hal-hal baru dalam suatu forum yang menarik, yang kemudian bisa saya gali lebih lanjut. Melalui diskusi ini, saya mendapatkan perspektif dan solusi yang variatif untuk memperkaya referensi dalam memberikan penanganan yang lebih tepat bagi para pasien di bidang onkologi".

Testimoni kedua dipaparkan oleh dr. Muhammad, Sp.B (K)Onk, spesialis bedah onkologi yang saat ini praktek di kota kecamatan Tenggarong, Kalimantan Timur. Beliau menyampaikan, "Bagi saya, diskusi dengan sesama dokter spesialis dan para ahli sangatlah penting, namun hal ini sering mengalami kendala. Dengan adanya platform Breast Cancer Experts Network ini sangat bermanfaat untuk dapat saling bertukar ilmu dan pikiran serta saling menginformasikan studi dan praktek terkini dalam penanganan kanker payudara,”

Kedua tanggapan yang positif ini menunjukkan jika hadirnya BCEN dalam aplikasi docquity ini akan mencapai target yang diharapkan yakni dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas penanganan pasien kanker payudara di Indonesia melalui transformasi dan digitalisasi layanan kesehatan.

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang disampaikan oleh Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.
THT-KL(K) MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
“Kami menyambut baik inisiatif pembentukan Breast Cancer Experts Network oleh Roche Indonesia dan Docquity. Saat ini, Kementerian Kesehatan memang sedang mendorong berbagai implementasi layanan e-Kesehatan secara daring agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama wilayah 3T yaitu terdepan, terpencil dan tertinggal. Hadirnya platform Breast Cancer Experts Network ini diharapkan dapat menjadi pelopor dan mendorong berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama berkolaborasi meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya untuk kanker, yang mumpuni dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia."
Rencana pemerintah ini termaktub dalam Permenkes No. 46 tahun 2017 yang menyatakan bahwa melalui Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan fungsi, layanan, integrasi data, dan performa dari sistem e-Kesehatan di Indonesia.

Masya Allah, tak terasa selama 120 menit aku menyimak pemaparan keseluruhan narasumber. Selain mendapatkan edukasi terkait dunia kesehatan khususnya kondisi para dokter dalam penanganan kanker payudara. Aku pun turut bangga dengan hadirnya BCEN yang diinisiasi oleh Roche dan Docquity ini.

Semoga dengan diluncurkannya Breast Cancer Experts Network secara resmi ini membawa optimisme mewujudkan masa depan Indonesia yang sehat dan berkelanjutan. Dan semakin berkurangnya kasus seperti yang dialami oleh bibiku seperti yang aku ceritakan di atas.


Apakah Sobat Hamim merasakan hal yang sama setelah membaca ulasanku?


Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

23 komentar

  1. Breast Cancer Experts Network ini sangat bermanfaat khusunya bagi para wanita untuk mengedukasi tentang kanker payudara

    BalasHapus
  2. Senang sekali dengan adanya channel Breast Cancer Experts Network (BCEN) ini, sangat membantu daerah terpencill untuk mengakses informasi seputar breast cancer.

    BalasHapus
  3. Indonesia butuh banget Breast Cancer Experts Network

    karena pemahaman preventif terhadap kanker di Indonesia sangat rendah

    tau-tau stadium lanjut dan gak tertolong

    BalasHapus
  4. Ngeri banget tiap ada bahasan gini. Tapi tertabok sama statement "berani cari tahu". Thanks bgt udah bikin Breast Cancer Experts Network (BCEN) :') akses informasi terpercaya jadi bisa menyeluruh ke semua masyarakat, jadinya edukasi tentang ini juga kian baik.

    BalasHapus
  5. Keren sih, makin maju makin memanfaatkan digital dengan positif yaa.. semoga jadi banyak masyarakat yan teredukasi dan aware sejak dini :)

    BalasHapus
  6. wah, senangnya sudah ada channel untuk belajar mendeteksi dini tentang kanker payudara. seneng banget dan pasti terbantu banget dengan adanya channel Breast Cancer Experts Network (BCEN) ini. semoga masyarakat Indonesia semakin aware dengan adanya channel ini ya, Mb.

    BalasHapus
  7. Istri teman suami juga kena ini mbak. Dan kini yg dimakan justru tulang. Dan beliaunya nggak bisa ngapa-ngapain. Semoga semakin banyak yg tertangani dengan penyakit ini

    BalasHapus
  8. Aku bacanya deg2kan lohh huhu.
    Alhamdulillah Indonesia sudah mulai concern di bidang onkologi ini yaah mba. Aku sempet iri sama orang2 di Korea yg kalau sakit kanker itu harapan hidupnya banyak. Di sini rasanya vonis itu seperti menghitung waktu mundur kematian aja hikss :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak...ini menjangkau para specialis di area pedalaman khususnya sih.

      Hapus
  9. Waw congrats sudah resmi diluncukan semoga bermanfaat bagi semua orang yg membutuhkan

    BalasHapus
  10. Wow! Keren banget ini! Milenials butuh yg kek ginian buat periksa kesehatan mandiri.

    BalasHapus
  11. Poin-poin alasannya kesehatan di Indonesia masih kurang optimal sih kongkrit banget mbak Hamim.

    Rasanya memang perlu dukungan daei berbagai kalangan, terutama pemerintah untuk masalah kesehatan ini.

    Semoga bisa menjadi solusi terbaik ya untuk memperbaiki dunia kesehatan kita, aamiin..

    BalasHapus
  12. Wah, BCEN patut dicontoh nih buat disiplin ilmu kedokteran yg lain... Network seperti ini di era global sangat bermanfaat bagi dokter di perifer, juga oleh keluarga penderita.....

    BalasHapus
  13. Keterbatasan jumlah dokter yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Indonesia. Ini kondisi yang betul-betul nyata di masyarakat, khususnya di pedalaman

    BalasHapus
  14. Mudah mudahan dengan adanya channel BCEN ini, kendala dan hambatan yang selama ini terkait penanganan kanker dapat diatasi...
    Sama mbak, satu bulan ini dua orgkeluarga saya meninggal juga Krn kanker payudata..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih rasanya jika mendengar ada ang meninggal gegara penyakit kanker payudara.

      Saya sangat berharap banget dengan adanya Breast Cancer Experts Network (BCEN) ini benar-benar dapat membantu memaksimalkan perawatan bagi pasien kanker payudara.

      Hapus
  15. Saya seneng Mom denger ada channel ini yang sangat membantu untuk kaum penderita breast cancer, jujur banget masih banyak para penderita yang nggak aware dan malah pakai obat asal-asalan ketimbang berobat ke dokter. Memang sesuatu yang bisa diakses banyak orang dengan mudah itu sungguh membantu. Semoga juga bisa membantu mengurangi bahkan menyembuhkan para penderita breast cancer ya Mom, rerata mereka malu buat periksa, kata beberapaa penderita yang berada di lingkungan saya ..

    BalasHapus
  16. Dulu ibu mertua omku juga gitu mbak, ke dokter udah dalam keparahan dan karena belum ada akses yang memadai kala itu akhirnya beliau meninggal. Sedih kalau ada saudara kena kanker, semoga hadirnya BCEN membawa angin segar untuk penanganan kanker payudara lebih baik ya mba

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah, sudah hadir BCEN. Aku merinding bacanya, Mbak. Negeri ini sangat asdfghjkl yaah, tapi alhamdulillah sekarang udah mulai kebuka concern di bidang pengetahuan, kesehatan satu per satu ya mbak.

    BalasHapus
  18. seneng ih kalau ada terbosan semacam ini ya, banyak saudara kita yg butuh penangan untuk kankernya. semoga memang ini bisa menjangkau banyak kalangan ya mbak

    BalasHapus
  19. Jadi inget mvak iparku yg meninggal kena kanker payudara mbak. Semoga dengan adanya peluncuran ini bisa menjadi jalan sembuhnya para penderita kanker ya.

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah penanganan kanker payudara bisa lebih optimal dengan adanya Breast Cancer Expert Network. Semoga masyarakat bisa mengaksesnya dengan semakin mudah dengan bantuan teknologi saat ini.

    BalasHapus
  21. alhamdulillah ya, langkah awereness mengenai kanker payudara sudah mulai tampak. mungkin selanjutnya perlu juga dilakukan penyebaran informasi dan pelatihan di bidan, puskesmas dan posyandu ya kak. agar langsung menyentuh masyarakat umum

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular