=Hamimeha

Catatan Kecil Kebun Binatang Surabaya, Yuks Jaga Bareng!

1 komentar
Konten [Tampil]
Kebun binatang surabaya
"Hidup Satwa Indonesia"

Teriakan itu berkali-kali menggaung di udara. Disuarakan oleh para mahasiswa beralmamater biru memegang poster serta toa dengan penuh semangat. Dan satu diantara mereka adalah aku.


Ya, Sobat Hamim!

Aku pernah mengikuti salah satu aksi yang digelar oleh para mahasiswa ketika terjadi sengketa aset dari salah satu icon di kota Pahlawan yakni Kebun Binatang Surabaya.


Bodohnya kala itu, aku memang ikut aksi namun sayang tak mengkaji ataupun mengikuti secara mendalam. Yang aku pahami bahwa saat itu berada di pihak yang memihak kebermanfaatan KBS untuk yang lebih baik.


Alhamdulillah, permasalahan terkait KBS terselesaikan. Kami lega dan masyarakat Surabaya maupun sekitarnya sudah bisa menikmati berpetualang melihat hewan-hewan di Kebun Binatang Surabaya.


Bagaimana denganku? Yups, aku ingat betul di tahun 2018 untuk pertama kalinya setelah demo mahasiswa itu aku menginjakkan kaki menyusuri area seluas 15 ha itu.


Jika diingat sejak tahun 2018 hingga 2022 lalu, sudah tiga kali kami berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya. Dalam tiga kali kunjungan tersebut aku merasa paling merasa istimewa di kunjungan kedua yakni ketika tahun 2021 kala pandemi.


Kenapa demikian?

Yuks baca catatan kecil untuk Kebun Binatang Surabaya dari kami. Semoga jejak tulisan ini bisa dibaca oleh banyak kalangan khususnya para pengunjung untuk lebih menjadi pribadi yang punya empati bahkan kepada hewan sekalipun.


Hidup Satwa Indonesia!

Sejarah Kebun Binatang Surabaya


Perlu Sobat Hamim ketahui, ternyata Kebun Binatang Surabaya didirikan oleh seorang jurnalis lho! Wah kok bisa ya? Yuks baca ulasannya di bawah ini!

Pada tanggal 31 Agustus 1916, H.F.K. Kommer yang merupakan seorang jurnalis dan memiliki hobi mengumpulkan mendirikan kebun binatang dengan nama awal vereeninging “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” ( Kebun Botani dan Binatang Surabaya) yang berlokasi di Kaliondo.

Kemudian pada tanggal 28 september 1917 berpindah lokasi ke jalan Groedo. Tahun 1918 Kebun Binatang Surabaya pertama kali dibuka untuk umum dan mulai ditetapkan tarif masuk (ticket). Namun pada tahun 1920, Kebun Binatang Surabaya kembali pindah lokasi di Jalan Darmo atas jasa Oost-Java Stoomtram (OJS) atau maskapai kereta api yang telah memberikan lokasi seluas 32.000m2 .

Ehem, begitulah sekilas sejarah Kebun Binatang Surabaya hingga ada seperti saat ini Sobat Hamim. Lalu ada apa sajakah di Kebun Binatang Surabaya?

Wajah Kebun Binatang Surabaya Dulu dan Kini


Sobat Hamim penasaran gak sih, bagaimana penampakan Kebun Binatang Surabaya di masa penjajahan Belanda kala itu? Yuks deh sekilas kita lihat KBS tempo dulu di bawah ini!

Kebun binatang yang populer dengan predikat terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara pada tahun 80-90an ini kembali berpindah lokasi pada tahun 1920.

Wah, jika menyimak dengan seksama sejatinya ada area-area di Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya atau familiar disebut bonbin ini memiliki nilai sejarah. Seperti yang ada di Taman Selfi,

Taman selfie kebun binatang surabaya

Sekilas, suasana bagai di lingkungan alam pegunungan. Apalagi di salah satu spot terdapat siti hinggil atau lemah duwur, berbentuk gundukan yang sangat lebat dengan pohon-pohon. Menapaki ke atas tanah ini seolah teringat elavasi di alam pegunungan. Di situ terpasang papan bertuliskan “Taman Selfie”.

Untuk memasuki siti hinggil harus melewati gapura yang diapit sepasang Arca Dwarapala. Menurut pegiat sejarah klasik, Tri Priyo Wijoyo, gundukan tanah ini diduga sebuah situs arkeologis.

Merujuk pada buku Tanda Cinta 100 Tahun Kebun Binatang Surabaya Dalam Kisah dan Cerita, disebutkan bahwa di sekitar lemah duwur ini diyakini orang-orang tertentu sebagai tempat bersemedi.

Aha, semakin menarik jika kita melihat perkembangan Kebun Binatang Surabaya dari tahun ke tahun. Aku sendiri mengapresiasi beberapa perubahan serta inovasi kekinian yang dilakukan oleh pihak pengelola.

Update Kebun Binatang Surabaya Pasca Pandemi


Yuhuiii, sebagaimana aku sampaikan bahwa Kebun Binatang Surabaya cukup memberikan banyak inovasi yang disesuaikan dengan trend kekinian lho!

Lokasi Kebun Binatang Surabaya


Letak Kebun Binatang Surabaya menurutku cukup strategis. Berada di wilayah Surabaya Selatan, Bonbin lebih mudah dijangkau karena dekat dengan salah satu terminal di Surabaya yakni Terminal Joyoboyo.

Lokasi Kebun Binatang Surabaya tepatnya ada di Jl. Setail No.1, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60241. Untuk Sobat Hamim yang ingin berkunjung namun berasal dari luarkota Surabaya bisa langsung melalui jalur utama.

Posisi Kebun Binatang Surabaya cukup strategis kok, selain dekat dengan terminal Joyoboyo juga dekat dengan Stasiun Wonokromo jika ingin menempuh jalur kereta api. Tak hanya itu, Bonbin juga dekat Taman Bungkul, Masjid Al Falah, dan juga dua tempat perbelanjaan yaitu Darmo Trade Centre ( DTC ) dan Surabaya Town Square (SUTOS).

Ehm, apakah Sobat Hamim makin tertarik untuk berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya dengan akses yang mudah ini?
 

Tiket Masuk Dan Jadwal Kebun Binatang Surabaya


Nah, tak hanya menawarkan lokasi yang strategis namun juga tiket yang ramah dikantong lho. Tiket masuk ke Kebun Binatang Surabaya tiga tahun terakhir masih sama yaitu 15ribu rupiah saja perkepala.


Untuk anak usia di bawah dua tahun atau tinggi kurang dari 85 cm masih gratis. Pelayanan pembelian tiket saat new normal sempat dilakukan secara online. Namun info terbaru dan kami lakukan pekan lalu ( 1 Juni 2022) pembelian tiket dilakukan langsung ke loket tiket yang tersedia.


Rincian detil biaya yang perlu Sobat Hamim keluarin di Kebun Binatang Surabaya dengan fasilitas lebih sebagai berikut:


Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya (KBS)

Tiket Masuk Rp15.000

Tiket Wahana

Tiket Masuk Aquarium Rp30.000

Wahana Tunggang Gajah Rp50.000

Wahana Tunggang Onta Rp35.000

Wahana Kidz Zoo Rp15.000

The Adventure Noctudio Park Off Surabaya Rp30.000

Wisata Perahu Senin-Jumat Rp13.000

Wisata Perahu Sabtu-Minggu & Libur Nasional Rp15.000

Biaya Feeding

Feeding Rusa, Gajah, Onta, Monyet Ekor Panjang Rp15.000

Feeding Jerapah, Buaya, Komodo Rp20.000


Kabar baikya, Kebun Binatang Surabaya menuju digital zoo mulai menerapkan pembelian tiket cashless. Jadi Sobat Hamim bisa melakukan pembayaran tiket masuk KBS menguunakan QRIS, Gopay, Dana, OVO, Shopeepay, Linkaja atau kartu toll Brizzi.

Ada Apa di Kebun Binatang Surabaya

Yup!

Nyaris pertanyaan yang muncul saat berkunjung di Kebun Binatang Surabaya adalah "Selain melihat beragam macam binatang, apa yang bisa kita lakukan di Kebun Binatang Surabaya?"

Tenang Sobat Hamim, KBS banyak melakukan proses berbenah dari waktu ke waktu. Fasilitaspun semakin lengkap dengan adanya lahan parkir yang mulai ditata, mushola, toilet, restoran, dan bangku untuk duduk. Ditambah lagi, tempat sampah di beberapa tempat yang seharusnya memudahkan pengunjung untuk menjaga kebersihan.


Lalu ada apa saja di Kebun Binatang Surabaya?

Pertama, melihat berbagai macam satwa

Pasalnya, Kebun Binatang Surabaya (KBS)adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia dan terletak di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 211 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.236 binatang. Termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces.


Yup, jadi KBS adalah tempat wisata yang tepat karena bernilai edukasi lho buat anak-anak khususnya anak usia dini yang masih membutuhkan benda konkrit untuk belajar.

Kedua, menikmati wahana permainan dan atraksi

Beberapa wahana yang bisa dinikmati di KBS adalah tunggang gajah, kereta unta, area outbond, flying fox, kids zoo, aquarium, wisata perahu, bungee trampoline, dan lain-lain.

Ketiga, spot selfie

Yeay!

Siapa sih di era digital begini yang gak suka dengan tempat yang instagramable? Nah, tampaknya peluang ini dibaca oleh pihak pengelola PD KBS yang kemudian membuat beberapa titik yang bisa digunakan sebagai spot foto instagramable buat para pengunjung.


Salah satu spot yang terlihat nampak cantik tapi juga bernilai sejarah adalah Taman Selfie. Ada juga sebuah pelataran terbuka yang tidak dipaving, yaitu area yang terdapat sebuah prasasti cagar budaya yang dikeluarkan oleh wali kota Surabaya dengan SK 188.45/004/042.104/1998 bernomor urut 55. Area ini menunjukkan kondisi alam aslinya. Sama seperti ketika belum ada pavingisasi.


Yuhuii, jadi bisa dibilang tak hanya menarik karena edukasi hewan-hewan di dalamnya melainkan juga termasuk edukasi cagar budaya bagi masyarakat.


Aku pribadi merasa bersyukur tinggal di ibu kota provinsi Jawa Timur sehingga memiliki waktu lebih leluasa ke Kebun Binatang Surabaya.


Sayangnya, di kunjungan ketiga kami kemarin aku sempat miris dengan kondisi di Bonbin yang tak sesuai ekspektasiku di tahun 2021 lalu. Inilah aku menuliskan catatan kecil untuk Kebun Binatang Surabaya.

Catatan Kecil Untuk Kebun Binatang Surabaya


Catatan kecil ini aku tujukan kepada para pengunjung yang terhormat. Sesungguhnya, akupun memahami bahwa kita sama-sama bersemangat dan antusias dengan dibukanya kembali beberapa tempat wisata. Tak terkecuali Kebun Binatang Surabaya.


Sebagaimana yang telah aku jelaskan di atas Sobat Hamim bahwa pengelola maupun Pemerintah Kota Surabaya sudah berusaha melakukan perbaikan maupun inovasi di Kebun Binatang Surabaya sebagai Perusahaan Daerah (PD).


Namun sungguh miris saat dikunjungan kemarin kami mendapati pengunjung yang kurang bertanggung jawab atas aturan yang ada diantaranya,


1. Membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal sudah disediakan beberapa tempat sampah yang disebar di banyak titik dan dibuat mudah terjangkau pengunjung.

2. Merokok tanpa empati

Aku sangat kesal sekali dengan para orang dewasa yang merokok di Kebun Binatang Surabaya. Padahal, himbauan dengan menggunakan pengeras suara tentang larangan merokok di dalam Kebun Binatang Surabaya dilakukan berkali-kali.

Sayangnya, himbauan tersebut seolah-olah kurang diperhatikan bahkan tidak ada. Dampaknya, disepanjang area aku dan kedua balitaku yang menyusuri jalan area hewan selalu mencium aroma ataupun asap rokok yang mengepul di udara.

Mungkin saran kepada pihak KBS untuk lebih tegas terhadap pengunjung yang merokok di area dalam KBS. Karena tak hanya membahayakan manusia, tapi hewan-hewan di KBS bisa terancam bahayanya rokok tersebut.

3. Budaya antri dan empati

Hiks, poin yang tak kalah penting adalah budaya antri dan empati dengan sesama pengunjung. Sebenarnya ini berlaku untuk semua tempat. Namun, aku khususnya di pengalaman kami beekunjung ke KBS kemarin.

Beberapa spot foto memang memberi daya tarik orang-orang untuk mengambil gambar. Namun catatan kecilku menitik beratkan pada adab. Boleh dan sah saja berfoto asal tidak menyerobot, serta tak memaksakan diri mengambil gambar di area yang tidak memungkinkan karena bisa menyebabkan kerumunan atau mendesak pengunjung lain.

Sungguh hal ini membuatku miris dan tidak bisa menikmati kunjungan ke Kebun Binatang Surabaya sebagaimana tahun lalu.

Terakhir, bagi pihak pengelola maupun pemerintah kota Surabaya untuk membuat sistem kunjungan yang lebih baik. Sekaligus membuat aturan yang lebih tegas kepada pengunjung. Selain itu, pentingnya menata kembali beberapa area yang terlihat kurang terawat seperti di area aquarium dan reptil.

Namun aku sangat mengapresiasi dengan beberapa program yang melibatkan masyarakat untuk perawatan dan pemeliharaan satwa di Kebun Binatang Surabaya melalui orang tua asuh hewan. Progeam ini bertujuan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Dengan begitu, mereka bisa merasa memiliki satwa yang ada dan bisa paham terkait menajemen konservasi, khususnya di KBS.

Program orang tua asuh untuk satwa di KBS sejatinya sudah berlangsung cukup lama. Program tersebut bisa diikuti perorangan maupun instansi atau lembaga.

Nah, harapannya dengan menjadi orang tua asuh ini masyarakat jadi paham bagaimana merawat hewan tersebut sehingga bisa mengedukasi pihak lainnya. Dan bagi orang tua asuh ada previlege, antara lain, bisa mengontrol atau mengecek satwa asuhnya langsung ke kandang dengan ditemani petugas. Tujuannya, mereka mengetahui bagaimana pakannya, obatnya, serta pertumbuhan dan perkembangannya.

Wah, jelaskan ya Sobat Hamim. Tertarikkah jadi orang tua asuh satwa di KBS?

Oke, rasanya sudah panjang sekali ceritaku seputar BonBin ini ya Sobat Hamim. Semoga catatan kecil untuk Kebun Binatang Surabaya ini bisa dibaca oleh para pengunjung lainnya ya. Keresahan ini pasti tak hanya aku rasakan sendiri jadi yuks demi kenyamaan bersama kita jaga bareng Kebun Binatang Surabaya agar menjadi tempat wisata edukatif yang lebih baik. Aamiin



Sumber :


https://tribunjatimwiki.tribunnews.com/2019/11/15/sejarah-kebun-binatang-surabaya-pernah-dua-kali-pindah-lokasi-sejak-1916


https://diagramkota.com/2022/05/kebun-binatang-surabaya-banyak-yang-belum-tahu-jejak-sejarahnya/


https://travelspromo.com/htm-wisata/kebun-binatang-surabaya-kbs


https://www.surabayazoo.co.id/#:~:text=Kebun%20Binatang%20Surabaya%20(KBS)adalah,terdiri%20lebih%20dari%202.236%20binatang


https://www.jawapos.com/features/05/06/2021/kebun-binatang-surabaya-kbs-tawarkan-program-orang-tua-asuh-satwa/
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

1 komentar

  1. udah lama banget nggak masuk ke Kebun Binatang Surabaya, terakhir kali kayaknya SD. Dan memori pun juga udah lupa.
    ternyata kebun binatang Surabaya didirikan udah lama banget ya, aku seringnya nyebut bonbin, kayaknya orang surabaya rata-rata menyebut Kebun Binatang Surabaya dengan bonbin ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular