=Hamimeha

Permainan Untuk Anak Mengaji, Bikin Senang dan Ketagihan!

1 komentar
Konten [Tampil]
Permainan untuk anak mengaji
"Mbak sudah jam 2, waktunya ngaji ya,"
"Males Ma!"
"Dhek belajar ngaji yuks, sini!"

Terlihat Bapaknya bersiap dengan posisi bersila dan meja kecil lengkap dengan buku yang berisi huruf hijaiyah. Namun, anak kecil yang dipanggil untuk mengaji malah kabur.

Yups, Sobat Hamim pasti familiar dengan suasana ini atau bahkan mengalami sendiri hehe. Seringkali kata "mengaji" menjadi menyeramkan, membosankan, dan tidak menyenangkan.

Padahal, istilah mengaji bagi anak-anak adalah belajar membaca Al quran. Sedangkan membaca Al quran diawali dengan mengenal huruf Hijaiyah.

Pertanyaanya, pengalaman tidak menyenangkan dalam mengaji ini akankah berkesan? Mungkin iya. Tapi kesannya menjadi bukan kesan baik bukan?

Nah, kali ini aku ingin mengulas bagaimana anak ketagihan mengaji. Sehingga para orang tua tidak perlu memaksa apalagi mengancam agar anak mau mengaji.

Bagaimana caranya? Yuks kita ciptakan kesan yang menyenangkan melalui permainan untuk anak mengaji di bawah ini ya!
 

Tantangan Orang Tua Gen Alpha


Cung donk yang anaknya usianya kurang dari 12 tahun? Yups selamat anak kalian adalah generasi Alpha.

Generasi alpha
Menariknya, generasi Alpha ini digadang-gadang sebagai generasi paling cerdas diantara generasi sebelumnya. Sebab mereka hidup di tengah arus informasi dan akses serta penggunaan teknologi maupun internet di kehidupan mereka.

Nah, dibalik sisi unggul ini kemudian menjadi tantangan juga. Umumnya, anak-anak native teknologi adalah anak yang mager (males gerak). Sehingga hal ini tentu menjadi catatan tersendiri untuk ketuntasan sensorik dan motorik mereka.

Padahal sebelum usia 8 tahun, anak-anak perlu dioptimalkan simulasinya untuk mencapai milestone tumbuh kembang mereka.

Kabar baiknya, stimulasi tumbuh kembang sangat bisa kita lakukan dengan permainan yang memiliki tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah permainan untuk anak mengaji. Kok bisa?

Yuks deh simak penjelasan berikutnya!

Persepsi Tentang Mengaji

Coba Sobat Hamim ingat-ingat pengalaman semasa belajar mengaji di masa kecil dulu. Apakah seru, menyenangkan, asyik, atau sebaliknya?

Jujur, aku pribadi mengalami pengalaman kurang menyenangkan ketika belajar mengaji di awal dulu. Betapa kerasnya orang tua dan guru ngajiku dulu ketika mengajari kami mungkin maksudnya baik.

Namun, bisa Sobat Hamim bayangkan kesan apa yang kira-kira terekam dalam benak anak-anak dengan cara belajar demikian?

Mungkin trauma, bisa jadi. Meski aku bersyukur tidak trauma. Akan tetapi ini menjadi catatan buatku sebagai orang tua.

Apalagi saat aku menyaksikan ponakanku yang sangat susah bila diminta mengaji oleh orang tuanya. Ditambah dengan keluhan dari si anak kepadaku bahwa dia bosan, males, dan tidak bersemangat.

Akibatnya? Jelaslah dia tidak bisa mencapai hasil maksimal. Hal ini terlepas dari kemampuan anak.Namun poin penting yang harus digaris bawahi adalah pengalaman apa yang anak bawa saat pertama kali belajar mengaji?
Perlu Sobat Hamim ketahui, cara belajar anak-anak khususnya usia dini sejatinya adalah dengan bermain. Alih-alih cuma senang-senang, sejatinya dalam bermain anak belajar sesuatu.
Aku pun memahami selama ini persepsi tentang mengaji atau belajar Al quran harus tenang, khidmat, patuh pada guru, tertib, dan aturan-aturan lainnya.

Nah, lalu apakah dengan permainan untuk anak mengaji tidak bisa dibuat suasana yang khidmat, tenang, tertib? Yups, bisa donk. Ada dua jenis bermain yakni bermain bebas dan bermain terstruktur.

Adanya permainan untuk anak mengaji berarti masuk yang manakah?
 

Cara Mengajar Anak Mengaji Agar Tidak Membosankan

Cara mengajar anak mengaji agar tidak membosankan
Mengaji memang kerap diidentikkan dengan belajar membaca Al quran. Meski sebenarnya mengaji itu bermakna luas. Namun kali ini kita akan fokus membahas mengaji adalah belajar mulai dari mengenal dan menghafal huruf hijaiyah.

Bagi anak usia dini, prinsip belajar huruf hijaiyah sebenarnya sama dengan anak mengenal alfabet yakni mengenal simbol. Akan tetapi, belajar hijaiyah seringkali tidak menjadi fokus utama kebanyakan orang tua. Sebab mengaji umumnya dilakukan di TPA atau TPQ dan bahkan ada yang merasa bahwa belajar mengaji harus dengan ustadz/dzah.

Padahal nih Sobat Hamim, para orang tua pun bisa kok mengajar ngaji anaknya sendiri. Caranya mudah dan menyenangkan lagi. Tak hanya itu, bonding antara anak dan orang tua juga semakin terbangun.

Satu lagi, ayah bunda juga bisa mengajar anak mengaji dengan stimulasi tumbuh kembang. Wah bukankah semakin menarik?

Lima Cara Mengajar Mengaji agar Tidak Membosankan

Rekomendasi cara mengajar anak mengaji agar tidak membosankan
Ada lima cara mengajar anak mengaji agar tidak membosankan, yaitu:

1. Belajar Bersama

Ehmm, maksudnya apa nih? Jadi, Sobat Hamim bisa mengajak anak mendengar murotal bersama. Kemudian melafalkan setiap hurufnya juga bersama-sama.

Alih-alih mengajari anak, sebenarnya orang tua juga ikut belajar bukan?

2. Membaca berantai dan tebak-tebakan.

Yupi, ini bisa dilakukan untuk anak-anak yang sudah hafal huruf hijaiyah. Jika belum hafal bisa dengan tebak-tebakan. Salah satu permainan untuk anak mengaji yang mudah nih!

Umumnya, memori anak akan mudah mengingat hal-hal yang unik. Kita bisa membuat istilah unik atau hal unik yang menggambarkan huruf hijaiyah. Misal, huruf alif seperti tiang listrik, huruf ba' seperti mangkok, dan seterusnya.

3. Mulai belajar dengan kisah

Kisah cukup efektif untuk memudahkan anak mengingat apa yang mereka dengar. Apalagi jika read aloud, yakin deh anak-anak akan ketagihan belajar mengaji.

Misal, saat belajar huruf Nun. Sobat Hamim bisa berkisah tentang kisah Nabi Yunus. Dalam kisah tersebut ada ikan Nun.

Kuncinya memang tidak malas mencari referensi dan kreatif ya! Termasuk gabung komunitas atau mengikuti kelas mengaji yang membangun semangat anak.

4. Menggunakan sistem hadiah dan motivasi

Siapa sih yang gak suka dengan pujian atau hadiah? Nah, dibandingkan memberikan ancaman sebenarnya motivasi akan membuat anak lebih bersemangat dalam jangka panjang.

Meski umumnya, ancaman lebih efektif untuk menggerakkan orang. Akan tetapi, ancaman memberi pengalaman negatif di masa mendatang.

Jangan pelit mengapresiasi. Sebab apresiasi kita atas pencapaian anak sekecil apapun adalah hadiah bagi mereka. Nah, jika memungkinkan bisa juga sih ada budget buat hadiah berupa benda atau traktiran hehehe.

Misal, jika anak hafal 10 huruf hijaiyah maka boleh beli jajan favoritnya.

5. Memanfaatkan Media Interaktif

Yoi, inilah penjelasan yang aku sampaikan di atas ya Sobat Hamim. Kita bisa menggunakan permainan untuk anak belajar mengaji. Penggunaan media interaktif bisa menumbuhkan semangat belajar anak.

Media kreatof cara mengajar anak mengaji menyenangkan
Selain itu, kita juga bisa melakukan stimulasi yang disesuaikan dengan milestone anak saat itu. Misal, anak usia 5 tahun perlu diasah kemampuan motorik kasarnya yakni berlari dan melompat.

Kita bisa berkreasi membuat permainan memasangkan huruf dengan lompat seperti kelinci. Membuat kartu atau mewarnai, dan lain sebagainya. Banyak permainan yang bisa kita buat sekreatif mungkin disesuaikan kebutuhan anak.
"Ah, ribet. Sebab harus mikir permainannya? Rempong bikin medianya!"
Nah, tenang ayah bunda. Kabar baik buat kita Sobat Hamim semua. Kini telah hadir kelas online untuk menjadi sahabat belajar kita menemani ananda belajar mengaji dengan cara menyenangkan.

Anti ribet!

Sebab Sobat Hamim akan dipandu membuat permainan edukasi yang bisa digunakan untuk menstimulasi anak sekaligus bisa belajar ngaji mulai dari huruf hijaiyah.

Yups! Supporting system seperti ini sangat kita butuhkan di era digital seperti ini. Yuks deh langsung kenalan dengan KSH (Kelas Stimulasi Hijaiyah)!

Permainan Untuk Anak Mengaji Sekaligus Media Stimulasi

Yup Sobat Hamim!

Belajar mengaji sejatinya mirip dengan mengajarkan anak membaca. Poinnya ada pada mengenal simbol.

Agar anak lebih fokus dan belajarnya terarah maka kita membutuhkan buku panduan, aktivitas terjadwal, media belajar yang mendukung, dan circle positif yang mendukung.

Persiapan ini insya Allah akan memudahkan kita membangun motivasi bagi anak untuk senang belajar mengaji. Inilah yang dilakukan di kelas KSH (Kelas Stimulasi Hijaiyah).
Konsep stimulasi hijaiyah yang dikembang oleh KSH sangat ramah anak melalui 6 prinsip belajar KSH.
Dengan menerapkan 6 prinsip dari KSH, para orang tua akan diberi tips agarp proses belajar mengaji menyenangkan, bikin rencana belajar hijaiyah, membantu memahami huruf hijaiyah agar minim tertukar, dan huruf sambung dari kosa kata yg tim KSH susun.

Wow tim KSH kece sekali ya! Btw apaan ya enam prinsip dari Kelas Stimulasi Hijaiyah?
 

Enam Prinsip Stimulasi Hijaiyah dari KSH

Menurut KBBI Prinsip adalah asas atau dasar untuk bertindak.
Nah, prinsip stimulasi hijaiyah merupakan hal yang perlu dilakukan ketika melakukan stimulasi hijaiyah.

Pertama, harus menyenangkan

Kedua, harus sesuai tumbuh kembang

Ketiga, harus sesuai minat dan kesukaan anak

Keempat, mengajak anak untuk mengeksplorasi

Kelima, kaitkan dengan hal di sekitar kita

Keenam, kaitkan dengan bahasa Arab.

Yups, di poin keenam ini memang terlihat beda. Sebab anak tak hanya belajar huruf hijaiyah tapi juga bahasa Arab lho!

Wah asyik ya!

Lalu apa saja ragam permainan yang bisa dilakukan dengan 6 prinsip tersebut?
Sejatinya, ide permainan bisa datang dari mana saja. Sesuai dengan prinsip stimulasi hijaiyah dari KSH. 
Bisa dari lingkungan sekitar, kesukaan anak, minat anak atau bisa dengan dikaitkan dengan kosa kata dalam Bahasa Arab. Sebagaimana prinsip ke-6 KSH. Tenang saja, di Kelas Intensif KSH para peserta akan mendapat pendampingan kok!

Nah, agar lebih konkrit bisa dilihat ragam variasi stimulasi hijaiyah di KSH ada diulasan selanjutnya!

Contoh Ragam Permainan untuk Anak Mengaji

Jadi, di KSH ini ya Sobat Hamim mengeksplorasi kreativitas bersama anak di sesuaikan tumbuh kembang mereka.

Sekali lagi, poin di KSH ini adalah belajar huruf Hijaiyah dulu ya! Dan membangun motivasi belajar dari diri anak melalui stimulasi hijaiyah. Dengan kata lain, kita sedang investasi kemandirian dalam diri anak untuk memiliki kesadaran untuk belajar khususnya mengaji nantinya.

Variasi permainan yang telah dilakukan oleh peserta kelas stimulasi hijaiyah dari KSH adalah sebagai berikut:

Ragam permainan untuk anak mengaji dan stimulasi
Nah, Sobat Hamim perlu nih gabung KSH (Kelas Stimulasi Hijaiyah) agar bisa menemukan circle positif dan sevisi untuk bisa mengajarkan anak mengaji mulai dari huruf hijaiyahnya. Alih-alih sedang bermain sejatinya kita sedang mengajar mulai mengaji dengan menstimulasi tumbuh kembang anak lho!

Poin pentingnya adalah menciptakan suasana mengaji adalah pengalaman belajar yang menyenangkan.

Btw, apaan sih Kelas Stimulasi Hijaiyah alias KSH?
 

Belajar Ngaji Menyenangkan Bersama KSH (Kelas Stimulasi Hijaiyah)

Uniknya, KSH dipelopori oleh seorang engineering muda bernama Dini atau biasa disebut Ummu Umar. Berawal dari semangat beliau membersamai anak-anaknya untuk belajar huruf hijaiyah dengan berbagai permainan yang diciptakannya sendiri.

Kemudian, semangat tersebut ingin beliau tularkan kepada semua orang tua agar bisa mengajarkan mengaji atau huruf hijaiyah oleh mereka sendiri.

Yups gak berpanjang lebar apa sih KSH?

Tentang KSH

Spirit hadirnya kelas stimulasi hijaiyah adalah belajar sambil bermain. Mengapa bermain? Sebab bermain adalah cara belajar anak.

Bermain disini maksudnya adalah stimulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini khususnya.
Stimulasi hijaiyah adalah pengajaran hijaiyah dengan stimulasi /dorongan meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik anak.
Yang tak kalah penting, di KSH kita para orang tua tak hanya membersamai anak dan sekadar memfasilitasi mereka. Akan tetapi, KSH juga mengajak para orang tua untuk memahami dan menyadari tentang kebutuhan belajar anak.

Masya Allah ya!

Dengan membawa visi memberikan wadah kepada bunda dan pengajar dalam mengenalkan hijaiyah dengan menyenangkan dan sesuai tumbuh kembang. KSH hadir menjadi supporting system handal sebagai teman belajar para orang tua membersamai anak belajar mengenal huruf Hijaiyah.

Siapa yang pengen anaknya bisa membaca Al quran pertama kali dari ibu atau ayahnya?

Wah pasti semua pengen donk amal jariyah ini!

Program Kelas Stimulasi Hijaiyah (KSH)

Tentang kelas stimulasi hijaiyah KSH
Nah, lalu ada apa sajakah di Kelas Stimulasi Hijaiyah? Yups Sobat Hamim bisa melihat misi KSH di bawah ini!

KSH memiliki beberapa program yakni:
Pertama, Kulwap (kuliah whatsapp)

Program gratis via WA Group, edukasi mengenai stimulasi hijaiyah secara garis besar.

Kedua, Kelas Hijaiyah Intensif

Yups, kelas hijaiyah intensif ini telah diikuti oleh para orang tua dari berbagai kota di nusantara lho!

Dan tak sedikit yang telah merasakan manfaat setelah ikut kelas intensif ini. Mereka excited!

Apa sih kelas intensif hijaiyah ini?

Program berbayar dari KSH yang berupa kelas online melalui WA group, zoom atau virtual meeting, dan pendampingan selama dua pekan. Disertai laporan praktik dan konsultasi kepada founder KSH.

Wah eksklusif ya Sobat Hamim!

Berasa privat tapi suasananya menyenangkan karena dilakukan bersama-sama para orang tua lainnya yang sevisi misi donk tentunya.

Yakni ingin mengajari anak mengaji sekaligus stimulasi tumbuh kembang mereka. Manfaat berlipat ya Sobat Hamim.

Fasilitas Ketika Mengikuti Kelas Stimulasi Hijaiyah

Lalu apa saja fasilitas lain dari kelas intensif KSH?

1. Akses worksheet gratis

2. Belajar dengan kurikulum yang terarah

3. Kesempatan praktik intensif selama kurang lebih dua pekan

4. Mendapatkan materi penguat bagi orang tua dan anak

5. Komunitas yang saling mendukung

6. Kesempatan mengikuti playdate tiap 1-2 bulan sekali. Wow seru nih buat menghimpun inspirasi!

7. Mengikuti webinar parenting berbayar secara gratis bagi alumni kelas intensif


Wah banyak juga ya fasilitas yang diberikan oleh KSH saat mengikuti kelas intensifnya. Ehm, jangan sampai terlewat donk.

Yang mau tahu KSH lebih banyak  aktivitas dan bagaimana kesan para alumni coba klik link berikut→ Tentang Kelas Stimulasi Hijaiyah (KSH)

Jika ingin bertanya seputar KSH bisa klik link berikut→tanya seputar Kelas Stimulasi Hijaiyah (KSH)

Menciptakan Suasana Mengaji Menyenangkan

"Setelah ikut Kelas Intensif KSH, ilmunya masya Allah banget," demikian tutur seorang ibu yang berdomisili di Sangata, Kaltim yang merupakan alumni kelas intensif.
Beliau menyampaikan, bahwa sebelumnya sudah membuat permainan untuk anaknya belajar huruf hijaiyah. Namun terhenti ketika anak belajar huruf Kho'. Inilah yang kemudian mendorong beliau ikut kelas intensif KSH dan alhamdulillah dimudahkan untuk belajar huruf hijaiyah dengan permainan sesuai tumbuh kembang anak.

Yups!

Testimoni peserta kelas stimulasi hijaiyah
Ternyata jika aktivitas menyenangkan ini ada mentor serta buku panduannya dan dilakukan bersama-sama maka vibesnya lebih kerasa ya Sobat Hamim. Apalagi ummu Umar sekalu founder KSH sudah mempraktikan dan merasakan hasilnya. Anak-anak jadi happy dan termotivasi untuk belajar mengaji tanpa paksaan dan ancaman.

Pengalaman menyenangkan inilah yang akan melekat hingga mereka dewasa. Kenangan tentang mengaji yakni belajar huruf hijaiyah dengan cara menyenangkan akan memberi pengaruh anak-anak belajar ilmu agama lainnya.

Sebab belajar tentang nilai-nilai agama sejatinya menyenangkan dan menenangkan. Apalagi untuk anak-anak yang masih membutuhkan waktu bermain dalam memenuhi kebutuhan stimulasi tumbuh kembang mereka.
Mengutip pemaparan founder KSH, "Bila kita lelah dan sulit mengajari anak balita, maka ingatlah…akan lebih sulit mengajari anak yang telah remaja atau dewasa."
Luarbiasa ya Sobat Hamim, sungguh amal jariyah yang akan menjadi bukti bahwa kita telah melakukan yang terbaik atas amanah Allah di dunia ini. Yaitu anak.

Semangat membersamai ananda dengan suka cita!

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi);
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar

Popular