=Hamimeha

Perjuangan Dinda Hauw Melahirkan, Rey Mbayang Beri Dukungan Penuh

44 komentar
Konten [Tampil]


Momen perjuangan Dinda Hauw melahirkan di temani Rey Mbayang
Momen perjuangan Dinda Hauw melahirkan

Menyaksikan video klip lagu baru Rey Mbayang yang berjudul "Sempurnakan Hariku" membuat emosiku diaduk-aduk. Bagaimana tidak? Video berdurasi 4 menit 50 detik itu merekam dengan baik perjuangan Dinda Hauw melahirkan. Hal tersebut mengingatkanku pada dua kenangan di mana aku berada di posisi sama dengan Dinda. Ruang operasi dan perlengkapannya untuk melahirkan secara seksio sesaria atau lebih dikenal dengan SC. 


Berbeda dengan Dinda Hauw yang sepanjang proses persalinan didampingi Rey Mbayang dan kerabat dekat tampak mengharukan, di masa pandemi melahirkan tetap bisa so sweet. Aku? 


Setahun yang lalu di bulan yang sama. Kisahku masih meninggalkan bekas trauma melahirkan di masa pandemi. Namun di balik perjalanan hidup tersebut, aku banyak mendapat pengalaman hidup yang tak terlupakan. Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil adhiimi


Maha Besar Allah, yang membuatku masih bernafas hingga detik ini. Allah Maha Baik. Aku tak sendiri.

Melahirkan adalah Momen Berharga, Setiap Ibu Hebat! 


Setiap proses persalinan, baik itu anak pertama, kedua, atau kesekian selalu mengukir cerita. Pervaginaan atau SC semua penuh perjuangan. Ada yang dimudahkan, ada yang penuh lika liku perjuangan, dan segala macam dramanya. Kenangan yang tak mudah dilupakan. Berkesan!


Kebahagiaan Rey Mbayang bersama baby Sakha
Kebahagiaan Rey bersama baby Sakha

Terlihat senyum  bahagia dari wajah Rey saat melihat bayi mungil itu lahir ke dunia. Resmi jadi orang tua. Dipeluknya dengan hangat, dipandangi, diadzani. Setiap scene dalam video itu benar-benar hidup. Sorot mata penuh kekhawatiran, cemas, dan takut yang sebelumnya menghiasi vokalis grup musik ADAM itu seketika sirna. Berganti rasa syukur dan kegembiaraan yang terpantul jelas. Lega. 


Ah, aku bisa merasakan apa yang Rey rasakan. Empat tahun yang lalu di bulan yang sama. Tangis bayi mungil itu pecah, membuyarkan pikiranku yang sedari tadi diiringi komat-kamit dengan kalimat thoyibah. Rasa khawatir, cemas, takut, lenyap berganti rasa syukur yang tiada tara. 


Mendadak aku menikmati dinginnya ruang operasi, koyakan tangan para dokter yang bergerilya di perutku. Sedang berbagai macam selang dan infus masih melekat di tubuhku yang berbaring. Mulutku masih komat kamit seolah merapal mantra meski air mata syukurku mengalir membasahi pelupuk mata. Melahirkan selalu menjadi momen berharga. Inilah kisah anak pertama.


Di balik kisah perjuangan Dinda Hauw melahirkan Arshakalif 


Menikmati video klip Rey, beberapa kali kita disuguhkan kekompakan Dinda Hauw dan Rey Mbayang melakukan senam hamil. Terlihat kehamilan Dinda sehat, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, bahkan terlihat gambar janin bergerak aktif dilayar monitor, tak ada masalah. Meski pernah terpapar Covid-19. Keduanya bisa melewati masa kritis dan sembuh. 


Mengapa Dinda Hauw operasi sesar? 

Suasana menjelang persalinan Dinda Hauw
Suasana menjelang persalinan Dinda Hauw


Siapa yang tak ingin melahirkan melalui "jalan lahirnya". Melahirkan dengan pervaginaan memang terdengar lebih membanggakan, seakan sempurna menjadi seorang wanita. Setiap ibu hamil berharap bisa demikian. Bahkan tak sedikit yang melakukan banyak upaya agar bisa lahiran normal. 


Namun faktanya, tak semua kondisi perempuan bisa begitu. Ada hal lain yang mempengaruhi sehingga SC menjadi alternatif untuk menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Seharusnya kita bersyukur dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. 


Aku buktinya. Karena fisik yang mungil ditambah panggul sempi istilahnya CPD (cephalopelvic disproportion) obgyn tempat aku rutin memeriksa kandunganku berpesan "Jika bisa normal alhamdulillah, tapi jika harus dipaksa jangan. Resikonya tinggi." 


Baby newborn Kakak Asma
Baby newborn Kakak Asma
Oke! 

Bukan berati manja dan tidak berusaha. Qodarulloh, saat bersiap salat Tahajud tiba-tiba ada yang mengucur deras mengalir ke kaki. Awalnya bingung ini apa? BAK apa ketuban. Tak menunggu lama aku dilarikan ke RS terdekat, masuk IGD dan langsung diambil tindakan cepat. Ternyata aku KPP (Ketuban Pecah Prematur). Benarlah, bayiku sempat menelan air ketuban sebelum dilahirkan. Alhamdulillah masih tertolong. 


Tak jauh berbeda dengan kisah perjuangan melahirkan Dinda Hauw. Serupa denganku, berawal dari air ketuban yang merembes kemudian segera dilarikan ke RS Bina Medika. Perjuangan Dinda melahirkan lebih panjang, sebelum diputuskan SC ternyata dia sudah mengusahakan untuk lahiran pervaginaan. Meski akhirnya dengan berat hati melahirkan secara sesar. 


Empat Alasan yang membuat Dinda Hauw memutuskan operasi sesar: 


1. Ketuban sudah pecah. Hal ini sangat rawan jika dibiarkan terlalu lama akan habis, hal tersbut bisa membahayakan janinnya. Janin bisa keracunan, seperti kasus anak sulungku. Dia akhirnya diinjeksi hingga tangan mungilnya bengkak, menetralisir air ketuban yang sempat ditelannya, duh!


2. Proses pembukaan yang tak progresif. Dinda Hauw sudah mencoba melakukan induksi hingga tiga kali namun tak mengalami kemajuan pada pembukaannya. Selama 18 jam hanya sampai pembukaan dua. Hal ini tentu membuat energi Dinda terkuras, jika dipaksa dampaknya bahkan membahayakan dua nyawa. 


3. Gerakan janin melemah. Dinda merasakan ada perbedaan dengan keaktifan janin yang ada dalam perutnya. Hal ini membuatnya semakin khawatir. Gerakan janin adalah indikasi bahwa kondisi janin dalam perut baik-baik saja. 


Melahirkan semasa pandemi
Hasil test swab, baby K, bunda

Aku ingat betul saat kelahiran anak keduaku,  di ruang UGD pasien PDP dan positif Covid-19 saat itu. Ruang berukuran 4 x 5 meter itu hanya berisi dua bed. Salah satunya adalah aku, beberapa kali dokter melihat keadaanku hingga saat pemeriksaan janin terdengar detak janin dan gerakannya melemah. 


Aku langsung dipasang selang oksigen untuk membantu meningkatkan denyut jantung dan kondisi janin dalam perutku. Tidak berapa lama terdengar seperti balon meletus sangat keras. Kontraksi yang sudah aku tahan sejak dua hari akhirnya membuat aku mengejan. Sesaat kemudian aku dilarikan ke ruangan bertekanan negatif untuk diambil tindakan. Dikelilingi tenaga medis berAPD lengkap level-3. 


Nah, bisa dipahami mengapa ada pilihan melahirkan dengan operasi sesar? Semoga setelah mengetahui kondisi ini sudah tak ada lagi nyinyiran kepada perempuan yang melahirkan sesar. 


Daripada nyinyir, jauh lebih baik kasih dukungan untuk saling menguatkan. Iya tidak? Kita tak tahu bagaimana seorang ibu berjuang di medan jihad persalinan. Jadi, tahan untuk berkomentar menghakimi. Sepakat?! 


4. Kondisi tubuh yang semakin melemah dari alokasi waktu 24 jam. Dokter yang menangani proses lahiran Dinda sebenarnya memberi pilihan antara normal atau sesar? Namun, perempuan pemeran Surat Kecil untuk Tuhan itu masih bersikeras untuk mengupayakan normal. Dokter menyampaikan jika memilih lahiran normal maka janin harus dilahirkan dalam waktu 24 jam. 


Kondisi Dinda yang semakin lemah
Kondisi Dinda semakin lemah setelah induksi 3 kali

Nah, mari kembali ke poin 3. Dari waktu 24 jam sudah habis 18 jam untuk merangsang pembukaan pakai induksi yang sakitnya aduhai. Ditambah kondisi fisik Dinda yang semakin lemah sejak merembesnya air ketuban hingga 18 jam berlalu menjalani proses induksi. 


Akhirnya, meski mengaku sedih sekaligus malu atas pilihannya. Namun demi keselamatan bayi dan ibunya, Dinda dan Rey walaupun dengan berat hati akhirnya memutuskan sesar. 


Wah, luarbiasa ya! Kisah perjuangan Dinda Hauw melahirkan anak pertamanya yang bernama Arshakalif Muhammad Mbayang. Sobat Hamim menyimak dengan seksama bagaimana ekpresi Dinda detik-detik persalinan? Tentu bisa membayangkan betapa besar rasa sakit yang ia tahan. 


Pasalnya, saat orang melahirkan itu rasanya sama dengan rasa sakit 20 tulang yang patah bersama. Dilansir dari laman Nakita, besarnya sama dengan 57 Del (Del= satuan sakit). Sedang umumnya manusia adalah 45 Del. Nah, lumayankan selisihnya! 


Ah, memang momen-momen lahiran itu kalau dikenang kembali membuat kisah berkesan tersendiri. Buat aku sih, iyes!


Peran Rey Mbayang menjadi suami siaga 

Selain menyiapkan materi dan fisik yang kuat agar lancar ketika melahirkan. Ada satu hal yang tak kalah penting, dukungan secara psikologis. Bagaimana caranya? 


Rey Mbayang sosok suami siaga
Rey menjadi sosok suami siaga


Hal ini tentu berkaitaan dengan orang terdekat, bisa pasangan, orang tua, maupun saudara. Motivasi, dukungan dan keberadaan orang terdekat yang menemani tentu memberi kekuatan tersendiri. Apalagi jika melahirkannya di masa pandemi. 


Sekali lagi, mengamati scene demi scene video Rey di single keduanya ini. Terlihat jika Rey tampil sebagai sosok suami siaga yang bisa diandalkan. Tak hanya saat persalinan, saat Dinda melakukan senam hamil terlihat ada Rey juga mendampingi, mengajak bicara janin dalam kandungan, bahkan terekam tasbih yang tak lepas dari tangannya seakan menunjukkan bahwa dia senantiasa berdoa untuk ibu dan bayinya. So sweet ya! 


Ah, lagi-lagi aku mengenang dua momen berharga saat lahiran juga. Alhamdulillah, meski tak seromantis Rey. Suamiku juga suami siaga. Hidup jauh dari orang tua membuat aku harus tegar dan mandiri. Meski ada rasa khawatir, namun kehadiran suami yang selalu support aku sejak hamil hingga melahirkan adalah salah satu motivasi besarku melewati masa-masa itu. 


Dua kali lahiran, kami pontang panting ya berdua. Romantisnya beda ya, tapi bagi kami ini cara kami semakin memupuk cinta cieee.! 


Sayang gak pakai direkam hwakakaka. Namun banyak lain yang perlu disyukuri. Salah satunya, di kedua kelahiran aku melewato 30 hari pertama bersama newborn bersama sosok inspiratif, selain dikuatkan suami. Lelaki tangguhku yang memiliki cita rasa romantis yang berbeda #tsah.


Semoga mereka yang terkasih senantiasa sehat dan dalam lindungan Allah. Aamiin.


Tentang Lagu "Sempurnakan Hariku" 


Arshakalif Muhammad Mbayang.
Arshakalif Muhammad Mbayang.

Sosok pria pelantun lagu "Sepertiga Malam" ini ternyata sudah menyiapkan kado spesial untuk anak pertamanya, Sakha.  Lagu berjudul "Sempurnakan Hariku" adalah single ke-3nya, sebuah persembahan dari hati untuk melengkapi kebahagiaanya bersama dalam pernikahan dengan Dinda Hauw. Rilis Selasa, 22 Juni 2021 single terbaru Rey sudah mendulang jutaan viewer di chanel Yutub Falcon Music Indonesia bahkan trending on music. 


Tak hanya mengandung lirik yang dalam dan hangat sebagai ungkapan kebahagiaannya menyambut buah hati. Namun Rey juga membuat video klip yang merekam masa-masa kehamilan Dinda Hauw hingga melahirkan. Suasana canda, tawa, cemas, serta betapa terasa kelelahan bagi seorang yang hamil tua terbingkai apik di sepanjang shoot.


Video klip garapan Cindy deka Pertiwi ini sudah dipersiapkan sejak sebelum persalinan dan melibatkan Dinda sejak awal. Rey menuturkan bahwa dia berharap lagu terbarunya ini bisa diterima pendengar dan mereka merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang ia rasakan. 



Setelah menjadi pandamping yang mendukung penuh perjuangan Dinda Hauw selama proses kehamilan hingga melahirkan. Rey juga terlihat siap menjadi orang tua baru sebagai Ayah. Terbukti dia ikut menggendong dan melakukan skin to skin dengan bayi laki-laki yang dipanggil Sakha itu.  Tak hanya merekam itu, di menit 1:27 scene yang ditampilkan adalah sosok Dinda dan Rey di masa tua. Kabarnya, itu adalah ilustrasi yang ditambahkan untuk meunjukkan bahwa cinta mereka akan bertahan sampai tua nanti. Uwu banget ya hehehe. 


Nah, yuks kita nikmati bersama lagunya! 


Sambil baca liriknya saja ya, tapi jangan baper karena sembari lihat anak-anak hehehe.


Sibling-goals-kakak-adik
Sibling goals kakak adik

Sempurnakan Hariku 


Bersyukurku

Tuhan memilihku menjadi bagian

dari hidupmu

Kumerasa sangat beruntung

Memiliki kesempatan

Tuk menjadi pelindungmu


Reff:

Engkau sempurnakan hariku

Hadirmu buatku percaya

Sebuah cinta tulus yang terikat

Antara aku dan kamu

 

Aku tlah siap menjagamu

Takkan kubuatmu bersedih

Akulah pahlawan dalam hidupmu

Dan engkaulah bahagiaku

Dan engkaulah pelitaku


Kupastikan menjelang tidurmu

Kan ada diriku yang menemanimu

Telah banyak kisah yang kusiapkan

Dan akan kuceritakan

Betapa berharga dirimu


Lelah dan sedihku seketika

Menghilang

Ketika kumelihatmu tersenyum


Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

44 komentar

  1. Mba hamim hebat.. Ngelahirin nya jauh dari orang tua, bekh pasti repot banget yaa mba. Apalagi kalo anak pertama, semua nya serba perdana.. 👏👏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... kalau kata orang Jawa ekang harus "tatag". . Mandiri. Alhamdulillah.. banyak orang baik. Jadi merasa g sendiri.. senantiasa ddkatt ma Allah

      Hapus
  2. Yaa Allah,tak terbayang bagaimana ngilunya. Uh, perjuangan luar biasa dari seorang ibu. Pantas saja Allah kasih begitu banyak keistimwaan ♡

    Sehat-sehat semuanya~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perjuangan seorang perempuan...semoga teman2 yang masih mudah sebelum.menjaaji perannya baiknya pelajadi dulu ilmuwnya ya.. semangat

      Hapus
  3. Semua ibu hebat, apapun pilihan cara melahirkannya, cara menyusuinya, cara menggendongnya (lho?) wkwk. Karena setiap pilihan yg dipilih orang tua pasti melibatkan pertimbangan matang, perjuangan, dan pengorbanan. Shout out to every parents out there! Aku juga suka ikutan nangis tiap liat video birth story, jadi terkenang-kenang pas lahiran dulu :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes sepakat! Seawut awut apapun seorang ibu. Mereka tentu berusaha melakuoan yamg terbaik. Antar para ihu itu menguatkan ya mbak udah sakot fisik.habis lahiran masak ketusuo memtal juga. Huhuhuhu.


      Yuks saling gandengan

      Hapus
  4. Duh ga kebayang ya udah sakit kontraksi, tambah induksi eh ujung-ujungnya sc.. Salut yang banget untuk kekuatannya nahan rasa sakit. Belum lagi masa penyembuhan sc sangat lama, bahkan ada yang tahunan masih terasa. Wajarlah surga dibawah telapak kaki ibu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes...pervaginaan ataupun sc semua ada dampak setelahnya. Dan sama sama meninggalkan nekas sakit

      Hapus
  5. Jadi inget dua anakku juga lahir secara SC, bukan berarti lantas tidak menjadi seorang ibu yang tidak sempurna, qodarulloh itu sudah menjadi ketetapan Alloh SWT. Aaah .... Sungguh sebuah perjuangan, jarak kehamilannya begitu dekat, kakakny ausia 2 thn adik lahir, selama kehamilan butuh perjuangan menjaga kandungan yang belum sempurna pulih pasca kelahiran anak pertama. Yg pasti salut untuk ibu² melahirkan, baik secara alamai ataupun SC, teruslah berjuang Bu, merawat dan mendidik putra-putrinya hingga akhir hayat.

    BalasHapus
  6. aku pun mba, pecah ketuban duluan, padahal awalnya udah mau lahiran normal karena posisi bayi sudah ok. Karena kebetulan saya hamil kembar, ketika di cek pas pecah ketuban itu, satu sudah mau keluar dan bisa keluar normal sebenarnya, tapi kembarannya melintang karena mungkin jadi pijakan sama yang satunya lagi.akhirnya berakhir di meja operasi. alhamdulillah semua happy ending juga. btw dinda dan rey anaknya jadi secakep apa ya itu, bapak ibunya cakep2 hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah bayi kembar... bagaimana kabar baby twin sekrg usia berapa?

      Iya mbak tak apa. Setidaknya sudah berusaha ya..merencanakan terbaik tapi pemilik takdir yg memutuskan .

      Yang oemtings ehat selamat baby dan ibunya y mbak.
      Iya cakep sih rata2 anak artis hehehe

      Hapus
  7. Ya Allah.. aku yang belom ada pengalaman sama sekali tentang melahirkan aja ikut deg2an bacanya. Memang benar sih, mau apapun dan bagaimanapun jalan persalinannya, itu semua jihad. Berharap nanti kalo aku udah punya suami dan melahirkan anak2nya, bisa didampingi sepenuh jiwa raga seperti dinda dan rey mbayang. Betapa mulianya sebagai perempuan. Perjuangan melahirkan benar2 patut diberi penghargaan. Sumpah sedih banget denger lagunya kak. 😭😭

    BalasHapus
  8. Bener banget mba, melahikan sesar saja saja dengan normal. Bahkan melahirkan sesar itu sakitnya lebih panjang karna harus menunggu jahitan kering. Belum lagi kalau ada jahitan yg kebuka. Ya Alloh, semoga selalu diberi kesehatan aja ya mba.. Aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhuhu iya mbak betul. Temanku ada yg akhirnya dibuka ulang jahitannya ya allah ngeri

      Hapus
  9. Masyaa Allah aku jadi ngebayangin dua persalinanku sama2 sc yang kedua kesulitan bernafas tapi mau gerak badan ga bisa ga bisa ngapai2in tersiksa sesak nafas sampai operasi selesai 😢.
    Yang ketiga belum bisa bayangin gimana melahirkan dimasa pandemi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, lagi hamil ya mbak.. semoga dimudahkan yaaa.dilancarkan

      Hapus
  10. Saya selalu takjub dengan perjuangan seorang ibu. MasyaaAllah jadi keinget ibu sendiri. Terima kasih mba, sudah menuliskan cerita ini. Bis menambah rasa cinta sama ibu sendiri :")

    BalasHapus
  11. MasyaAllah mb Hamim ulasannya lengkap betul. Bacanya jadi throwback saat menjelang lahiran. Dan jd bersyukur dengan jalan yang Allah beri untuk lahiran saya dari baca perjuangan Di da Hauw.

    Perjuangan ibu memang luar biasa ya mb 💜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah... semoga Allah membalas dg balasan terbaik ya mbak...perjuangan selanjutnya adalah pengasuhan

      Hapus
  12. Jadi inget pas lahiran Khaulah, Alhamdulillah pisan bisa melahirkan normal. padahal duh, pengen disesar aja (saking sakit gak mau ngeden) tapi qodorulloh... baca cerita Mbak sama ulasan tentang Dinda Hauw ini aku jadi lebih bersyukur

    BalasHapus
  13. Aku speechless kak, keren ulasannya. Pokoknya mau lahiran normal atau SC kalian tetap seorang ibu.

    BalasHapus
  14. Masya Allah mbak...peluuuk...
    Ibu tetaplah ibu, apapun pilihan cara mlahirkan, pilihan popoknya, pilihan cara MP ASI nya..eh..hehehe
    Ibu menyayangi anaknya dg tulus..❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes buetul... capek kalau mau ngikuti apa kata orang

      Hapus
  15. Sempat lihat klipnya. Memang luar biasa perjuangan Ibu. Alhamdulillah Rey Mbayang menemani juga dengan setia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyup so sweet ya, .. pas pandemi gini lagi

      Hapus
  16. Salah satu pasangan muda dari kalangan selebriti yang bisa dijadikan contoh baik. Cerita ulasan ini bagus dan lengkap banget, Mbak. Thanks for writing this and giving us such insight.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... makasih. Smga bermanfaat

      Hapus
  17. Sejujurnya aku lupa ada pasangan selebriti yang uwu seperti mereka, haha. Ternyata sudah lahiran ya. Makasih udah menuliskannya Kak! Ibu selalu keren bagaimana pun kondisinya, lahiran pakai SC atau normal.

    BalasHapus
  18. Masya Allah perjuangan seorang wanita itu sungguh luar biasa.
    Dinda Hauw dan Rey Mbayang pasangan yg sempat bikin publik baper sejak masa ta'aruf. Alhamdulillah kini sudah dikaruniai buah hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya... hehehe. Semoga publik figure bisa memberikan teladan ya

      Hapus
  19. Aku juga caesar 4 tahun yang lalu dan masih trauma sampai sekarang makanya belu mau nambah anak, soalnya selain merasakan sakitnya pasca operasi hingga berminggu2, masih juga berjuang kasih asi, semua itu bikin capek banget. Jadi harus kuatin hati lagi supaya siap sebelum memutuskan nambah anak. Kita semua ibu hebat! Udah berjuang di antara hidup dan mati demi anak kita, semangattt :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelukkkkk....

      Iyes, hebat dengan segala pilihan dari keputusan yang diambil.

      Semnagat berjuang ibu2 hebat!

      Hapus
  20. Yaampun udah lahiran aja ya... nggak kerasa. Semoga tetap bahagia dan semangat jadi seorang ibu ya.

    BalasHapus
  21. Proses melahirkan memang proses yang mengharu biru ya, Mbak. Kenangan yang nggak akan pernah dilupakan oleh seorang ibu. Terus membekas, menempel, bergelayut. Proses magical yang kalau diingat pasti bikin sudut mata tanpa sadar berair. Apa pun prosesnya, semua ibu itu hebat. Selamat untuk Dinda Hauw untuk kelahiran anak pertamanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes amazing momen apalagi jika pengalaman pertama

      Hapus
  22. Saya juga lahiran sesar kok Mbak, gak perlu disesali, apalagi harus merasa malu. Alhamdulillah, memang harus berjalan dengan demikian adanya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes... aku juga. Alhamdulillah ga malu dan insya Allah sudah diputuskan dg otak jernih. Mungkin karena dinda hauw ini mendadak.padahal sudah direncanakan normal ya

      Agak sock kali ya

      Hapus

Posting Komentar

Popular