=Hamimeha

Pengalaman Naik Lift Hingga Terjebak di Tangga Evakuasi

11 komentar
Konten [Tampil]
"Bunda, aku mau naik lift aja ya!” rengek anakku tiap kali kami bepergian ke suatu tempat yang ada pilihan naik lift atau tangga. Naik lift memang terasa menyenangkan sekaligus memperpendek jarak tempuh dari tempat yang kita tuju. Umumnya, lift ada di mall, hotel, dan bangunan-bangunan gedung tinggi.

Tapi beberapa waktu terakhir terjadi sejumlah peristiwa mengerikan berkaitan dengan lift. Kejadian memilukan itu tercatat di sejumlah lokasi bahkan ada yang memakan korban jiwa. Jujur, aku pribadi sering mengalami perasaan takut jika menggunakan lift sendirian. Ada perasaan cemas dan pikiran negatif apabila terjadi suatu hal di lift. Misal lift tiba-tiba berhenti, pintu tidak terbuka, lift tidak mengarah pada lantai yang dituju dan lain sebagainya.

Ah, tampaknya aku kebanyakan nonton drama nih hehehe. Tapi perlu Sobat Hamim ketahui, bahwa pikiran semacam ini normal terjadi lho! Apalagi jika itu pengalaman pertama bagi kita. Bahkan aku yang sudah sering kali menggunakan lift ternyata masih mengalami canggung dan pernah terjebak di tangga evakuasi. Kok bisa?

Yuks baca pengalamanku naik lift hingga terjebak di tangga evakuasi ya! Aku jelaskan juga apa saja jenis lift dan cara naik lift yang benar agar memberikan kenyaman dan keamanan bagi kita.

Pengalaman Pribadi Naik Lift Berbagai Tipe Versi Hamimeha

Pengalaman naik lift
Sepanjang pengalamanku tinggal di kota metropolitan kedua di Indonesia. Aku telah berkunjung ke beberapa tempat dengan bangunan tinggi. Rerata bangunan tersebut memiliki lift untuk memudahkan pengunjung beralih dari satu lantai ke lantai lainnya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, aku bisa membuat kesimpulan lift yang nyaman adalah lift yang memiliki tombol navigasi yang jelas, getaran ketika lift dijalankan tidak terasa, dan bersih. Yups! Aku rasa inilah kriteria lift ideal versi aku hehehe. Awalnya aku canggung cara naik lift yang benar itu seperti apa, tapi seiring waktu aku banyak belajar juga dari orang sekitar.

Meskipun aku sudah sering menggunakan lift dan tahu cara naik lift, namun ada peristiwa mengerikan yang pernah terjadi padaku yakni terjebak di tangga evakuasi akibat tidak memiliki kartu kepemilikan kamar di sebuah hotel. Ya, aku akui hal ini terjadi akibat ketidak tahuanku akan sistem aturan yang dijalankan oleh tempat tersebut. Oleh karena itu, aku menuliskan artikel pengalaman naik lift ini agar menjadi pelajaran bagi Sobat Hamim lainnya.

Pengalaman Mengerikan Terjebak di Tangga Evakuasi

Yups, pengalaman terjebak di tangga evakuasi ini baru saja aku alami pekan lalu. Singkat cerita, aku menghadiri sebuah undangan di hotel X bintang lima di kotaku. Aku mengendarai sepeda motor dan parkir di lantai 8 di area hotel tersebut. Menariknya, parkirannya tidak terhubung dengan ruangan di lantai hotel tersebut. Sehingga, aku harus naik lift untuk menuju lantai dasar.

Tidak beruntungnya, aku tidak menyadari jika akses menuju parkiran lantai 8 tidak difasilitasi dengan lift di dalam hotel. Akibat ketidak tahuanku ini aku sempat mengalami kebingungan dan tersesat di tangga evakuasi. Kok bisa, dari lift ke tangga evakuasi?

Yups, perlu Sobat Hamim ketahui bahwa lift di hotel tertentu ada yang menerapkan regulasi akses lift menggunakan kartu. Kartu tersebut digunakan untuk akses ke lantai tempat kamar kita menginap. Akan tetapi, jika kita tidak memiliki kartu maka kita bisa saja menuju lantai yang kita tuju asalkan ada petugas yang mendampingi. Atau jika di kondisiku saat itu, akses lift sebenarnya bisa dilakukan jika tujuannya turun ke lantai bawah.

Nah, aku tidak tahu terkait regulasi tersebut dan ke-Pede-an juga ngikut pemilik kartu pengunjung yang menginap di hotel dan kekeh untuk akses ke lantai 8. Sesampai di lantai 8 ternyata tidak ada pintu menuju parkiran. Nah, disitulah aku menyadari jika ada yang salah. Karena panik akhirnya aku mencari tangga, sayangnya jalur tangga yang aku masuki kondisi pintunya hanya bisa dibuka dari luar. Yups, Sobat Hamim bisa bayangkan apa yang terjadi padaku?

Tapi alhamdulillah, ada orang lewat dan akhirnya menolongku keluar dari jebakan tangga evakuasi serta mengantarkanku hingga lobby hotel. Ah, jika mengingat kejadian tersebut sungguh mengerikan ya. Semoga bisa diambil pelajaran dari kejadian yang aku alami ini.

Oke, kembali ke pembahasan naik lift sebaiknya apa yang kita lakukan agar nyaman dan aman?

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Naik Lift

Pengalaman adalah guru yang berharga, aku berharap pengalamanku naik lift hingga terjebak di tangga evakuasi ini bisa dijadikan pelajaran ya Sobat Hamim. Bisa jadi tidak banyak orang yang tahu cara naik lift yang benar seperti apa lho! Apalagi jika orang tersebut biasa tinggal di area kota kecil yang tidak banyak bangunan dan gedung tinggi.

Oke, menurutku hal tersebut tidak masalah dan semoga tulisanku ini bermanfaat ya! Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika naik lift antara lain kenali jenis lift yang kita gunakan, jika memungkinkan biasakan bertanya pada petugas yang kita temui ya. Selanjutnya, pastikan membaca aturan penggunaan lift tersebut. Terakhir, pahami cara naik lift yang benar sebab hal tersebut berkaitan dengan kenyaman dan keamanan untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Kenali Jenis-Jenis Lift

Tidak banyak yang mengetahui bahwa ada beberapa jenis lift berdasarkan fungsinya. Yuks kenali 3 jenis lift berdasarkan fungsi dan penggunaannya!

Pertama, lift penumpang

Umumnya lift penumpang terdapat pada mall, hotel, dan high rise building dengan ukuran besar dan berfungsi untuk mengangkut manusia dengan kapasitas mulai dari 630 kg hingga 1600 kg. Lift penumpang memudahkan kita dalam mobilitas sebab mampu melayani bangunan dengan jarak travel yang tinggi dan kecepatan lift yang cukup cepat. Aku pribadi jika menggunakan lift penumpang sering tidak berasa jalannya hehehe.

Namun ada pula lift penumpang yang dirancang sebagian dindingnya terbuat dari kaca. Umumnya lift ini disebut panoramic lift atau observation lift.

Kedua, lift barang

Yups, aku pernah menggunakan lift barang atau bisa disebut lift cargo di sebuah mall untuk akses lantai dasar. Wow, tarikan ketika lift dijalankan memang terasa Sobat Hamim. Itulah mengapa lift barang tidak disarankan digunakan untuk mengangkut orang. Kecuali dalam kondisi terdesak.

Umumnya, setiap gedung bertingkat untuk kebutuhan komersial seperti mall atau perkantoran membutuhkan sarana angkut khusus barang yang disendirikan agar tidak mengganggu tamu yang datang. Sehingga, ada lift khusus untuk mengangkut barang di area tersebut. Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat barang yang harus diangkut.

Nah, ada pula lift barang yang disebut dengan dumbwaiter yang dirancang khusus untuk mengangkut barang saja seperti makanan, dokumen, barang-barang kecil lainnya.

Ketiga, lift khusus dengan fungsi tertentu

Aku menyebutkan lift khusus sebab fungsinya spesifik seperti lift rumah sakit yang dirancang khusus dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan tempat tidur rumah sakit. Lift rumah sakit atau bed lift digunakan untuk mengangkut pasien beserta kasurnya dari lantai satu ke lantai yang lain.

Contoh lainnya adalah lift mobil yang biasa kita temukan di mall, apartemen atau bangunan lainnya yang lahan parkirnya diletakkan pada lantai atas. Fungsinya adalah memindahkan mobil. Wow, bisa bayangin ya sebesar apa hehehe.

Wah, ternyata jenis lift bisa variatif ya dan memiliki fungsinya masing-masing. Dengan kita mengenali jenis lift ini maka kita jadi tahu manakala kita masuk ke salah satu lift di atas. Selanjutnya, bagaimana cara naik lift yang benar?

Cara Naik Lift Yang Benar

Pada dasarnya cara naik lift adalah sama. Namun, perlu ditekankan khususnya untuk lift penumpang maka bisa diperhatikan cara naik lift di bawah ini ya!


Pertama, perhatikan dan ikuti aturan dan tanda pada lift


Pastikan sebelum naik lift untuk memperhatikan dan membaca aturan yang disediakan. Meski pada umumnya tata cara naik lift sama, namun bisa jadi ada lift tertentu yang menerapkan aturan berbeda. Seperti pengalaman yang aku ceritakan di atas.

Tata cara naik lift secara teknis bisa disimak dari ilustrasi di bawah ini!

Tata cara naik lift
Lift penumpang dirancang dengan tingkat keamanannya yang tinggi. Salah satu buktinya adalah adanya tombol darurat di dalam lift yang berfungsi sebagai alarm atau media komunikasi jika terjadi kemacetan atau lift tiba-tiba berhenti.


Kedua, dahulukan penumpang yang keluar sebelum masuk lift

Cara naik lift terlihat sederhana, namun hal sederhana ini seringkali diabaikan juga. Padahal urutan masuk dan keluar ketika naik lift merupakan upaya menurunkan resiko kecelakaan ketika menggunakan lift.

Cara naik lift yang benar ketika pintu lift terbuka adalah prioritaskan orang untuk keluar dari lift terlebih dahulu. Jika kita yang berada di posisi di dalam lift maka bersegeralah keluar dan tidak berlama-lama di dalam lift.

Ketiga, menghadap pintu lift selama kita di dalam lift beroperasi

Yups, satu poin penting cara naik lift yang bisa mengganggu keselamatan dan kenyamanan. Yakni posisi ketika di dalam lift sebaiknya menghadap pintu. Selain menghindari rasa canggung dengan sesama pengguna yang lain.

Keempat, peka bertindak jika lift penuh sesak

Kadang aku mendapati penumpang lift yang menyerobot keluar atau masuk lift. Perilaku ini berbahaya lho apalagi di jam-jam crowded. Maka, yang perlu Sobat Hamim lakukan jika berada di dalam lift yang penuh sesak tersebut adalah pastikan dua orang paling dekat dengan pintu untuk turun terlebih dahulu. Tindakan ini akan membantu regulasi keluar masuknya penumpang di lift lebih baik.

Kelima, ikuti aturan two-flight


Aturan two flight
Poin kelima ini sebenarnya bukan cara naik lift secara teknis. Namun, sebuah konvensi yang seharusnya dipahami pengguna lift. Apa itu aturan two flight?

Aturan Two-Flight adalah aturan yang menghimbau kita untuk tidak menggunakan lift jika kita hanya ingin naik atau turun satu lantai dari tempat kita berada. Sebaiknya Sobat Hamim menggunakan tangga atau eskalator yang disediakan dengan kondisi memungkinkan.

Alasannya adalah penghematan. Perlu Sobat Hamim ketahui bahwa ketika kita keluar masuk lift sejatinya kita sedang memberi waktu tunggu ekstra sebesar 20 debit kepada penumpang lain. Nah, sayangkan!

Maka, lebih bijak jika kita menggunakan tangga dengan sedikit mengeluarkan energi. Hitung-hitung olahraga hehehe.

Sebenarnya ada ulasan lengkap cara naik lift di beranda.co.id lho Sobat Hamim. Kamu akan menemukan informasi yang lengkap, akurat, dan kekinian.
Beranda.co.id merupakan sebuah portal berita online yang menyajikan berita terkini tentang dunia bisnis dan wirausaha untuk Milenial dan Gen Z.
Ada banyak kategori berita di Beranda.co.id yang bersifat kekinian, akurat, dan terpercaya. Selain itu, Sobat Hamim juga bisa menemukan tips untuk memulai bisnis, self-development, karir, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Beranda.co.id juga menyajikan informasi tentang gaya hidup sehat, tips kesehatan, olahraga, dan kegiatan lainnya yang dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia. Wow lengkap banget kan ya!
Buat Milenial dan Gen Z bisa menyimak Beranda.co.id untuk mengembangkan diri dan mencapai kesuksesan dalam karir dan bisnis.

Garda Terdepan Ketika Naik Lift adalah Diri Kita Sendiri

Belajar dari pengalaman pribadiku yang terjebak di tangga evakuasi, membuatku menyadari bahwa literasiku masih minim. Seharusnya aku bisa membaca atau setidaknya bertanya untuk tahu kondisi sekitar apalagi tempat baru.

Siapapun bisa dan tahu cara naik lift. Namun di kondisi tertentu kita tetap perlu waspada dan hati-hati. Jangan menyepelekan hal sederhana yang berakibat fatal. Usahakan dalam posisi tenang dan mengikuti aturan cara naik lift yang baik dan benar seperti ulasanku di atas ya Sobat Hamim.

Garda terdepan yang bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan kita ketika naik lift adalah kita sendiri. Semoga tulisan pengalamanku naik lift dan penjelasan jenis serta cara naik lift ini bermanfaat ya!
Hamimeha
Bismillah, lahir di Pulau Garam, tumbuh di kota Santri, menetap di kota Pahlawan., Saat ini suka berbagi tentang kepenulisan-keseharian-dan parenting., ● Pendidik, ● Penulis 11 buku antologi sejak 2018, ● Kontributor di beberapa media online lokal dan nasional sejak 2019, ● Praktisi read a loud dan berkisah, ● Memenangkan beberapa kompetisi menulis dan berkisah, ● Narasumber di beberapa komunitas tentang parenting dan literasi. ●

Related Posts

11 komentar

  1. Aturan dalam naik lift memang sering kali diacuhkan pengguna. Misal paling banyak terjadi adalah berat maksimal yang dicek dengan jumlah penumpang masksimal. Sampai melebihi batas terkadang. Apalagi yang suka ramai-ramai, takut ketinggalan temennya, maunya ramai-ramai.

    BalasHapus
  2. Bener mbak, liat berita tentang lift akhir akhir ini jadi kudu lebih ati ati saat pake lift. Aturan pakai lift seperti yang mbak jabarkan wajib sih semua ngerti karena itu basic biar sama sama nyaman ya, tapi kadang ada yang bodo amat gitu. Hehehe.

    BalasHapus
  3. Aku pernah terjebak di lift, jadi ada sedikit trauma. Jadi kalau cuma mau naik 2-3 lantai, masih pilih naik tangga. Apalagi aku tinggal di daerah yang gedungnya paling banyak 4-7 lantai aja. Jadi masih sanggup pilih pakai tangga. Tapi dari tulisan ini jadi makin tau cara aman naik lift .

    BalasHapus
  4. Wah seru ya pengalamannya... Gara2 'kondangan jadi keringetan dong... Aku juga pernah sih terjebak di lift karena tiba-tiba listrik padam. Untung hanya beberapa menit...

    BalasHapus
  5. Lumayan mengerikan juga pengalaman naik lift nya Mbak Hamim.
    Saya juga punya pengalaman naik lift saat dulu bekerja di Jakarta. Ceritanya lift di apartemen tempat kerja itu ada dua jenis, lift tamu dan lift pekerja. Jelas kita sebagai pekerja menggunakan lift rakyat jelata alias lift pekerja yang seadanya dan masih pake operator buat ngefungsiin itu lift. Suatu saat operator lift nya ga bisa dihubungi, sehingga kita susah buat naik lift itu, eh tetiba nekat aja nyoba pake lift tamu dong, dan walhasil ketahuan security jaga dan kita dipanggil ke kantor karena dianggap menyalahi aturan, di mana rakjel tidak boleh pake lift tamu VIP... wkwkwk

    BalasHapus
  6. Naik-turun lift memang merupakan hal yang biasa, tetapi tidak semua tempat memberlakukan peraturan biasa, seperti hotel yang Mbak Hamim kunjungi. Jadi ada ungkapan baru deh, malu/malas bertanya, terjebak di tangga evakuasi. Hhe. Thanks for sharing, harus lebih hati-hati, nih.

    BalasHapus
  7. Setuju sekali mbak hanim, kita harus bisa membaca situasi dan kondisi sekitar apalagi tempat baru. Terutama jangan malu untuk bertanya kalau tidak mengerti, daripada malah terjebak hahahaha

    BalasHapus
  8. Ngeri juga ya mbak.. bisa kejebak gitu. Tapi aku juga parno klo naik lift apalagi klo liftnya yang model kecil buat angkut orang tapi kecil dan sempit gtu. Lebih nyaman pake tangga tapi kl tinggi ya capek juga.

    BalasHapus
  9. setahu saya untuk naik lift, penumpang tidak diperkenankan mengoperasikannya sendiri, tetapi ada petugas yang mengoperasikan lift, mereka pun mendapat sertifikat lo. Saya hanya menemukan sedikit hotel yang menerapkan adanya operator yang mengoperasikan lift

    BalasHapus
  10. Waaaaah serem serem seru ya mb Hamim. Alhamdulillah bantuan Allaah dtg pd waktu yg tepat hihi. Ink sistemnya berarti sm dg lift² apartemen ya. Yg punya akses aja yg bs pakai. Keren juga ya. Tp ya kasian juga yg ga tau kyak mb Hamim

    BalasHapus
  11. alhamdulillah ada yang lewat ya mba, kalau ga ada gimana... huhu
    emang agak ngeri sih saat naik lift apalagi saat terjebak di lift. kalau ingat adegan mengerikan di lift saat menonton film, bisa ngeri banget bayanginnya kalau terjadi di dunia nyata wkwkw.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular